Bencana Hidrometeorologi masih Mengancam

IST
Petugas BPBD Kota Sukabumi menangani banjir limpasan di salah satu titik saat hujan deras pada Kamis (16/5).
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Bencana hidrometeorologi masih jadi ancaman di Kota Sukabumi. Kondisi cuaca kadang terjadi cukup ekstrem hingga berakhir bencana.

Seperti terjadi pada Kamis (16/5) petang hingga malam. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi mengakibatkan bencana hidrometeorologi di sejumlah titik.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan meskipun secara siklus saat ini sudah memasuki kemarau, tetapi potensi bencana hidrometeorologi masih mengancam.

Kondisinya cuaca terbilang masih ekstrem.

Baca Juga:Penjaga Pesantren Tertimpa Tanah LongsorPemkot Sukabumi Terima Penghargaan Bergengsi dari Kemenkes

“Pada Kamis sore terjadi hujan deras. Dilaporkan cukup banyak kejadian bencana di sejumlah lokasi,” kata Novian, Jumat (17/5).

Data yang diterima BPBD, bencana dilaporkan terjadi di 11 lokasi. Paling banyak terjadi banjir hingga merendam permukiman warga.  

“Berdasarkan laporan ada delapan titik banjir dan tiga kejadian TPT (tembok penahan tebing) yang ambruk,” ujar Novian.

Novian mengaku, berbagai bencana dampak cuaca ekstrem sudah tertangani pada Kamis malam. Dia menuturkan mayoritas penyebab banjir karena limpasan akibat tersumbatnya saluran air.

“Tidak ada korban luka atau jiwa pada kejadian ini,” tutur dia.

BPBD terus mengimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, hujan diperkirakan masih bisa terjadi.  

“Tetap waspada menghadapi potensinya,” pungkas Novian.

Kecamatan Citamiang telah menjalin koordinasi dengan BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi pascabanjir di salah satu ruas Jalan Pemuda pada Kamis (16/5).

Baca Juga:Kejuaraan MMA Perebutkan Piala Wali KotaForkopimcam Simpenan Bersihkan Sampah di Kawasan Pantai Sangrawayang

“Kami sudah bersurat kepada instansi teknis yaitu BPBD dan DPUTR. Bahkan sudah ditinjau pula dan akan dilakukan penanganan agar tidak terjadi lagi banjir,” kata  Camat Citamiang, Aries Ariandi.

Ia pun menerangkan banjir yang terjadi beberapa hari lalu tersebut disebabkan gorong–gorong yang dipenuhi sampah. Dampaknya, air tak mampu mengalirkan dengan baik terutama ketika debit air sedang tinggi akibat hujan deras.

Pada saat kejadian, masyarakat beserta aparat kelurahan langsung melakukan penanganan sehingga dalam waktu singkat, banjir yang sempat menghambat arus lalu lintas bisa ditanggulangi. (ist)

0 Komentar