KALAPANUNGGAL – Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi merasakan getaran gempa yang cukup besar, kemarin (15/8) dinihari. Berdasarkan informasi dari rilis BMKG, pusat gempa terletak di laut pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.70 LS,106.08 BT atau berjarak 87 kilometer dari arah barat daya Kecamatan Bayah, Lebak, Banten. Gempa terjadi sekitar pukul 00.55 WIB. “Lumayan gede getarannya. Terasa banget,” kata Novita Wulandari (31), warga Kampung Sukamantri RT 16/01 Desa/Kecamatan Kalapanunggal, kemarin.Novita sempat keluar rumah. Sebab, dia khawatir terjadi gempa susulan. “Cukup lama berada di luar rumah karena takut ada gempa susulan,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Jawa Barat, Kamis dini hari, terjadi akibat adanya aktivitas lempeng Eurasia.
“Gempa dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran di lempeng Eurasia atau intraplate earthquake,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis.Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo tersebut terjadi pada Kamis dini hari pada pukul 00.55 WIB. BMKG kemudian kembali mendeteksi adanya satu aktivitas gempa bumi susulan yang berkekuatan 3,5 magnitudo pada pukul 01.30 WIB.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tekankan Pentingnya Perlindungan Anak saat Pengukuhan Forum Anak Kota SukabumiDisdukcapil Kota Sukabumi Lakukan Pendataan WBP Lapas Sukabumi untuk Pilkada 2024
Titik episentrum gempa terdeteksi berada di laut dengan koordinat 7,70° LS ; 106,08° BT, atau pada jarak 95 kilometer arah barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang berkedalaman 25 kilometer.
Getaran gempa dirasakan beberapa saat di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung dengan skala intensitas III MMI. Kemudian, Kota Bogor dan Garut dengan skala intensitas II MMI.
Menurut Daryono, berdasarkan hasil analisis menunjukkan, rangkaian gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser. BMKG belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Meski demikian, Daryono memastikan bahwa berdasarkan hasil analisis pemodelan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (ist/ant)