TEGALBULEUD – Puluhan nelayan di Desa Buniasih Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi terjebak di bekas Dermaga Sumber Baja Prima (SBP). Pasalnya, jembatan penghubung dermaga terputus akibat dihantam ombak besar, kemarin (16/10).
Informasi dihimpun, total sebanyak 74 nelayan yang terjebak saat peristiwa itu terjadi. Sebanyak empat di antaranya terbawa arus. Satu orang masih bisa diselamatkan sedangkan tiga orang masih dalam proses pencarian. Sekaligus juga dilakukan upaya penyelamatan terhadap 71 orang nelayan yang masih berada di lokasi.
Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, berdasarkan laporan anggota di Pos Ujunggenteng, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian, para nelayan tenga mencari atau menangkap ikan namun tiba tiba datang ombak besar hingga menerjang bangunan dermaga.
Baca Juga:Satu Hektar Area Pesawahan di Desa Ubrug Terancam Gagal PanenJasad Korban Lakalaut di Perairan Cibitung Ditemukan Tim SAR
“Akibat hantaman ombak besar, empat orang terjatuh ke laut. Satu orang bisa diselamatkan dan tiga orang belum ditemukan. Kami juga masih berupaya mengevakuasi 71 orang nelayan yang terjebat di dermaga,” ujar Tenda ditemui di ruangannya, kemarin.Bangunan dermaga yang digunakan puluhan nelayan separuhnya berada di tengah. Menurut keterangan dari warga setempat dan petugas keamanan di Dermaga SBP, dulunya dermaga itu patah di tengah. Lalu oleh masyarakat atau nelayan dipakai sebagai tempat menangkap ikan.
“Jembatan yang putus tersebut terbuat dari bambu. Biasanya digunakan nelayan menangkap ikan. Mereka berdiam sejak pagi sampai ketemu pagi lagi. Upaya yang dilakukan saat ini kami koordinasi dengan SAR gabungan, Basarnas, Angkatan Laut, nelayan, HNSI, Sarda, Polsek, Forkompimcam, dan Koramil untuk melakukan pencarian tiga orang yang belum ditemukan. Kita juga sedang mengupayakan menyelamatkan para nelayan yang terjebak di dermaga yang patah tersebut,” jelasnya
Namun, upaya pencarian kemungkinan mengalami kendala. Pasalnya, gelombang laut masih cukup tinggi antara 3-5 meter.”Jadi, kapal yang dimiliki Basarnas ataupun Satpol Airud tidak bisa mencapai ke tempat di mana para nelayan terjebak di dermaga tersebut. Tapi kita sedang mengupayakan. Kami sudah koordinasi dengan pemilik kapal-kapal besar di Palabuhanratu untuk membantu mengevakuasi nelayan yang terjebak,” pungkasnya. (mg3)