SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kader vaksinator dari 33 kelurahan di Kota Sukabumi mengikuti pelatihan. Kegiatannya yang dilaksanakan di Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) itu merupakan gawean Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, kemarin (22/10).
Para pesertanya merupakan petani milenial, anggota HPDKI, dan komunitas hewan kesayangan. Tujuan pelatihan untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan hewan di Kota Sukabumi, baik bagi ternak maupun hewan kesayangan.Program ini merupakan bagian dari inisiatif DKP3 dalam mengatasi permasalahan peternakan di perkotaan melalui program Gerakan percepatan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan (Gancang Pisan).
Program ini diharapkan dapat memperkuat peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan hewan yang mampu menjadi rujukan untuk daerah lain di sekitar Sukabumi. Pelaksanaan pelatihan ini berlangsung selama beberapa hari dan akan terus dikembangkan di masa depan, sehingga kolaborasi antara kader kelurahan dan Bidang Peternakan serta Kesehatan Hewan dapat menjadi model dalam penanggulangan penyakit hewan di daerah lain.
Baca Juga:TACG Evaluasi Kajian Dua Objek Diduga Cagar Budaya, Tahapan Menuju PenetapanKomisi IV DPRD Sukabumi Sambangi Sejumlah Perusahaan Bahas Pungli
Kolaborasi antara kader dari kelurahan dan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Pj Wali Kota Kusmana Hartadji menekankan pentingnya percepatan pelayanan kesehatan hewan. “Pelibatan masyarakat dalam program ini diharapkan dapat mempercepat proses pelayanan kesehatan hewan dan berdampak langsung kepada masyarakat,” ujar Kusmana saat membuka kegiatan.
Kusmana juga menegaskan bahwa pelatihan ini akan membantu menguatkan perekonomian daerah dengan mendorong peningkatan kualitas hewan ternak, baik dari segi kesehatan maupun produktivitas.
Kusmana mengapresiasi semangat para peserta dalam mengikuti pelatihan dan berharap program ini dapat memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam sektor agribisnis peternakan.
Kusmana menyebutkan, pemerintah akan terus mendukung inisiatif-inisiatif seperti ini untuk mengantisipasi berbagai ancaman penyakit hewan yang dapat mengganggu perekonomian dan kesehatan masyarakat. “Mari terus kembangkan nilai-nilai kolaborasi dan berinovasi demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Kota Sukabumi, Riki Barata, menjelaskan pelatihan ini diadakan sebagai tanggapan terhadap berbagai ancaman penyakit hewan yang dapat berdampak pada perekonomian dan kesehatan masyarakat. “Pencegahan penyakit zoonosis sangat penting agar kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan tetap terjaga,” kata Riki. (ist)