Gelombang Pasang masih Berpotensi Terjadi, Warga Pasang Tanggul Berupa Karung Berisi Pasir dan Batu

Ist
BANGKAI PESUT: Warga di sekitar Pantai Citepus di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi menemukan bangkai ikan pesut yang terdampar diduga akibat terhempas gelombang pasang, Selasa (22/10).
0 Komentar

PALABUHANRATU,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Warga di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi masih dihantui kekhawatiran terjadinya gelombang pasang. Pasalnya, kurun dua hari terakhir, Minggu (20/10) dan Senin (21/10), wilayah tersebut kembali diterjang gelombang pasang atau banjir rob.

Relawan penjaga pantai di Palabuhanratu, Asep Edom Saepulloh, mengatakan kurun dua hari terakhir kembali terjadi gelombang pasang. Biasanya gelombang pasang terjadi pada malam.”Iya, ini sudah dua malam (gelombang pasang). Kalau pagi dan siang memang pasang, cuma enggak gede. Yang kami khawatirkan itu pasangan malam hari. Biasanya dimulai pukul 20.00 WIB,” kata Asep dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (22/10).

Warga juga sudah mewaspadai potensi terjadinya kembali gelombang pasang. Warga, terutama yang memiliki warung di pesisir pantai, sudah mulai mengantisipasinya. “Rata-rata pemilik warung sudah memang tanggul secara pribadi,” ucapnya.

Baca Juga:SDN Kebonjati Kota Sukabumi Wakili Sekolah Sehat Tingkat NasionalCiptakan Lingkungan Pendidikan dan Aman dan Nyaman di Kota Sukabumi

Hanya, kata Asep, tanggul dibuat secara tradisional. Mayoritas menggunakan karung yang diisi pasir ataupun batu dengan tujuan menghalau gelombang pasang. “Tanggul ini untuk memecah ombak. Jadi, nanti gelombangnya yang ke darat tidak terlalu jauh. Pecahnya di pinggir pantai saja,” terang dia.

Tapi belum semua titik dipasangi tanggul. Akibatnya, gelombang pasang mencapai sekitar 100 meter ke daratan.”Alhamdulillah, sampai sejauh ini belum ada kerusakan yang begitu parah dampak dari gelombang pasang. Tapi ada beberapa tanggul yang kami pasang jebol karena kerasnya gelombang pasang,” ucap Asep.

Asep mengaku, terus mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga dengan potensi gelombang pasang pada malam ketiga. Asep terus berkomunikasi dengan para ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan elemen lainnya. “Intinya kita harus tetap waspada,” imbuh dia.

Warga Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu menemukan bangkai ikan pesut yang terdampar di Muara Citepus, Selasa (22/10). Ikan tersebut diduga terhempas gelombang pasang. “Ditemukan pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB. Bangkainya sudah kita kubur,” pungkas Asep. (ist)

0 Komentar