Kenalkan Dua Inovasi Layanan Publik pada Ajang IGA 2024

Ist
Kusmana Hartadji Pj Wali Kota Sukabumi
0 Komentar

Inisiatif ini juga menggunakan WhatsApp untuk komunikasi yang lebih mudah diakses. Hasilnya, pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat meningkat dari 69,22% menjadi 88,11%, dan konsultasi naik dari 20–25 pasien per bulan menjadi 158 pasien.Sementara itu, Bento Mama merupakan inovasi dalam penyediaan makanan untuk pasien anak. Awalnya, makanan pasien anak disajikan sama dengan pasien dewasa, yang kerap menurunkan selera makan mereka.

Melalui menu khusus yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak, Si Bento Mama berhasil meningkatkan asupan makan pasien anak usia 1-3 tahun dari 54% menjadi 87%, serta anak usia 4–6 tahun dari 23% menjadi 62%.

Selain mempercepat pemulihan, inovasi ini juga mengurangi risiko malnutrisi dan menghemat biaya perawatan dengan memperpendek masa rawat inap.

Baca Juga:Ajak Masyarakat Perangi NarkobaPuluhan Ribu Karyawan Kena PHK, Diawali Sejak Pandemi Covid-19

Dalam sesi tanya jawab, perwakilan BSKDN, Tri Widodo, mengapresiasi kedua inovasi ini, terutama implementasinya yang langsung menyentuh masyarakat. Tri juga mempertanyakan keunggulan Kopi Online dibandingkan layanan telefarmasi lainnya, serta data tambahan tentang dampak Si Bento Mama dalam mengurangi malnutrisi dan mempercepat penyembuhan pasien anak.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kusmana menjelaskan bahwa Kopi Online memiliki nilai tambah dalam hal pendekatan proaktif. “Inisiatif kami memungkinkan apoteker untuk secara langsung memantau pasien yang memerlukan pengawasan jangka panjang pascaperawatan,” ungkapnya.

Sistem aplikasi ini juga dilengkapi dengan data rumah sakit yang tersimpan dan terintegrasi, memberikan pemantauan yang lebih komprehensif.

Kusmana menambahkan, Si Bento Mama bertujuan memberikan menu yang sesuai dengan kebutuhan anak, tidak hanya sebagai inovasi kompetisi, tetapi untuk keberlanjutan yang bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat. Kedua inovasi ini menunjukkan komitmen Kota Sukabumi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kusmana berharap bahwa terobosan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. (ist)

0 Komentar