Namun, rencana pembangunan tersebut menuai kritik dari aktivis lingkungan. Mereka menilai bahwa pembangunan beach club di wilayah tersebut dapat merusak lingkungan, memperbesar potensi banjir, tanah longsor, serta krisis air di sekitar kawasan.
Beragam penolakan dari masyarakat membuat Raffi Ahmad menarik diri dari proyek pembangunan beach club dan resor di Pantai Krakal pada Februari 2024. Namun, tak lama berselang, National Corruption Watch (NCW) melontarkan tudingan keras bahwa Raffi diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang. Menurut NCW, uang yang mengalir ke kantong Raffi diduga berasal dari tersangka hingga terdakwa kasus korupsi.
Atas dasar itu, NCW meminta aparat berwenang untuk memeriksa aliran transaksi keuangan Raffi Ahmad. Di sisi lain, Raffi dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia menyatakan bahwa seluruh kekayaannya merupakan hasil usaha dan kerja keras yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
Baca Juga:Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Resmi Dibuka! Ini Persyaratannya6 Rekomendasi Kamera Mirrorless untuk Pemula Pada 2025
“Silakan saja kalau mau dicek ini apapun itu silakan kita memang sudah mau menjadi perusahaan yang terbuka semuanya pun harus terbuka. Jadi rasa-rasanya ya janganlah. Saya kan termasuk anak muda generasi muda yang sekarang yang ingin sukses yang ingin juga meneruskan memperjuangkan perusahaan-perusahaan kita untuk menjadi lebih baik ya. Janganlah diberitakan yang ya merugikan apalagi menyesatkan seperti ini,” ungkap Raffi ahmad dalam konferensi pers di Kompas TV.
Menteri BUMN Erick Thohir, dalam suatu kesempatan, bahkan membela Raffi Ahmad dan meminta publik untuk mendukungnya daripada melontarkan tudingan yang tidak berdasar. Namun, pada akhir 2024, Raffi kembali diterpa isu miring dengan tuduhan sebagai makelar jabatan.
Isu ini mencuat ketika Sule, dalam sebuah siaran, mengungkapkan bahwa ia pernah ditawari oleh Raffi untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bekasi. “Kemarin Raffi bilang, ‘Mau enggak jadi Wakil Wali Kota? Pagi-pagi Raffi nelepon, belum-belum sudah ditawari jadi Wakil Wali Kota,’” ujar Sule.
Dugaan Raffi Ahmad sebagai makelar jabatan semakin menguat setelah muncul pengakuan dari seorang jurnalis Tempo. Namun, seperti sebelumnya, Raffi kembali membantah tudingan tersebut dengan tegas.