JL BAKSIR,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Saluran irigasi di Kota Sukabumi masih cukup banyak yang kondisinya. Pemerintah daerah setempat pun berupaya mempercepat upaya perbaikannya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kota Sukabumi Eris Indrawan mengatakan, sepanjang 2024, Dinas PUTR Kota Sukabumi telah memperbaiki sekitar 30 saluran irigasi. Lokasinya tersebar di berbagai kecamatan di wilayah itu.
“Tapi di lapangan dilaporkan masih cukup banyak juga yang kondisinya rusak,” kata Eris, belum lama ini.
Baca Juga:Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan Curhat ke Anggota DewanRumah Advokat di Palabuhanratu Diteror OTK
Eris memperkirakan jumlah saluran irigasi yang kondisinya rusak lebih dari 30-40 titik. Data itu berdasarkan laporan sekaligus usulan perbaikan dari kelompok tani serta ketua RT dan RW.
“Tahun ini kita lakukan kembali berbagai upaya pemeliharaan sarana irigasi yang rusak. Ini jadi salah satu upaya mendukung kelancaran program swasembada pangan,” terangnya.
Anggaran perbaikan sarana saluran irigasi sudah teralokasikan dari APBD 2025 di dinas tersebut. Namun Eris menyebut, anggaran yang sudah teralokasikan kemungkinan tidak akan mencukupi memperbaiki semua sarana irigasi rusak.
“Jumlah saluran irigasi yang memerlukan pemeliharaan melebihi kemampuan anggaran. Makanya, data jumlah sarana irigasi yang dilaporkan rusak, kemungkinan tak semuanya terakomodir pada anggaran tahun ini,” jelas dia.
Salah satu solusi agar perbaikan bisa mengakomodir semua sarana irigasi yang rusak yaitu mengajukan bantuan keuangan ke provinsi dan pusat. Sehingga, dengan baiknya sarana irigasi maka bisa menunjang program swasembada pangan.
“Kami berharap perbaikan bendung atau sarana irigasi yang rusak bisa segera dilaksanakan. Makanya, perlu ada pengajuan bantuan anggaran dari Pemprov Jabar maupun Kementerian PUPR,” imbuh Eris.
Eris mengaku akan mempercepat pemeliharaan dan perbaikan sarana irigasi dengan memanfaatkan secara maksimal anggaran yang sudah dialokasikan di Dinas PUTR. Sebab, di sejumlah wilayah saat ini sudah memasuki masa tanam padi.
Baca Juga:TPID Kabupaten Sukabumi Monitor HET MinyaKitaPenanaman Jagung Satu Juta Hektar di Kampung Sukamulya Caringin
“Saat masa tanam, para petani memerlukan banyak pasokan air. Kita secepatnya memperbaiki,” pungkas Eris. (ist)