SUKABUMI EKSPRES – Abidzar Al Ghifari berperan sebagai pemeran utama dalam film A Business Proposal, yang diadaptasi dari webtoon The Office Blind Date.
Webtoon ini sebelumnya juga telah diubah menjadi drama Korea yang dibintangi oleh Ahn Hyo Seop dan Kim Sejeong.
Namun, kini nama Abidzar menjadi penyebab seruan boikot terhadap film A Business Proposal. Seruan tersebut muncul akibat beberapa pernyataan Abidzar Al Ghifari selama promosi film ini.
Baca Juga:Fenomena Profesi Abdi Negara jadi Standar Kesuksesan Banyak Orang, Padahal Ini FaktanyaRumor Peluncuran Kamera DJI Osmo Pocket 4 Meragukan, Dibantah dengan Bukti Ini
Beberapa pernyataannya dinilai blunder dan mendapat kritik dari berbagai kalangan, termasuk penggemar drama Korea. Berikut adalah rangkuman pernyataan Abidzar Al Ghifari yang memicu kontroversi selama promosi film tersebut.
1. Mengaku Malas Baca Webtoon dan Nonton Drakor Aslinya
Pada awalnya, Abidzar mendapat kritik setelah secara terbuka mengakui bahwa ia tidak membaca webtoon maupun menonton drama Korea Business Proposal yang akan diperankannya.
Sebagai gantinya, Abidzar menyatakan bahwa ia ingin menciptakan karakter Kang Tae Moo versi dirinya sendiri, bukannya melakukan riset atau mendalami karakter dengan menonton versi aslinya.
“Iya gue sempat nonton di episode satu, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director,” ungkap Abidzar.
“Gue nggak kepengin dibikin plek ketiplek juga,” sambungnya.
2. Salahkan Fans Drakor
Abidzar kembali menjadi sorotan karena mengkritik penggemar fanatik. Pernyataan tersebut diungkapkan Abidzar dalam sebuah podcast bersama Coki Pardede, di mana ia mengaku merasa terbebani oleh ekspektasi publik terhadap karakter Kang Tae Moo yang diperankannya.
“Cukup beban (memerankan Kang Tae Moo) menurut gue, ditambah juga… tahu lah ya, fans fanatiknya seperti apa,” kata Abidzar.
3. Singgung Rasisme Karena Warna Kulitnya
Tidak berhenti di situ, Abidzar Al Ghifari kembali dianggap membuat kesalahan setelah menyebut warganet yang mengkritiknya sebagai rasis. Padahal, kritik yang diterimanya sama sekali tidak berkaitan dengan isu warna kulit atau SARA, melainkan hanya tentang warna kulit pribadinya.
Baca Juga:Kerja di Jepang Masih Woth It Tahun 2025? Simak 4 Poin Ini Agar Tidak Menyesal5 Standar Tiktok yang Bisa Buat Hidup Makin Miskin
“Pengin ngejelasin tapi pasti tetep bakal nggak suka, emang dari dasarnya udah nggak setuju mau dijelasin kek apaan tau sepertinya akan tetap begitu. Rasisme di Indonesia ternyata masih ada,” tulis Abidzar dalam Instagram story eksklusif.