Padahal, keberhasilan suatu usaha bisa dijelaskan secara logis melalui berbagai faktor, seperti lokasi yang strategis, strategi pemasaran yang efektif, kualitas produk yang baik, harga yang kompetitif, dan berbagai faktor lain yang lebih masuk akal dibandingkan sekadar menyederhanakannya dengan anggapan mistis semata.
Biasanya, orang yang menganggap kesuksesan suatu usaha disebabkan oleh pesugihan atau hal mistis lainnya adalah mereka yang memiliki mentalitas kepiting. Mentalitas ini membuat seseorang cenderung berpandangan negatif ketika melihat orang lain lebih sukses darinya.
Fenomena seperti ini terjadi karena banyak masyarakat Indonesia masih terkekang oleh cara berpikir yang dipengaruhi oleh logika mistis. Akibatnya, mereka lebih memilih menyederhanakan hubungan sebab akibat suatu fenomena dengan cara yang irasional.
Baca Juga:Segera Daftar Program Mudik Gratis 2025 ke Jawa Tengah Cukup Lampirkan Syarat IniPerbedaan OKB dan OKL yang Sebenarnya, Berbeda dengan Streotip Masyarakat Saat Ini
Menurut Tan Malaka dalam bukunya Madilog, kemajuan umat manusia melalui tiga tahap, yaitu logika mistika, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Selama suatu bangsa masih terjebak dalam logika mistika, mustahil bagi mereka untuk menjadi bangsa yang maju. Oleh karena itu, kita tidak bisa terus-menerus mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dengan hal-hal mistis.
Terkadang, yang membuat seseorang mengalami stagnasi atau sulit berkembang justru adalah pola pikirnya sendiri. Sebab, pola pikir menjadi dasar dari setiap tindakan seseorang. Meskipun pola pikir yang kami bahas di sini mungkin bukan satu-satunya penyebab seseorang mengalami kesulitan, ada banyak pola pikir yang digunakan dengan cara yang justru menghambat kemajuan diri sendiri.