Aplikasi DBC Scam, Sasar Masyarakat Awam Malas Bekerja untuk Jalankan Skema Ponzi

Aplikasi DBC Scam
Terbukti Aplikasi DBC Scam
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Dalam dunia investasi online, kemunculan aplikasi dengan skema Ponzi semakin marak. Salah satu yang menjadi sorotan adalah aplikasi DBC, yang menunjukkan tanda-tanda akan segera melakukan scam atau kabur, meninggalkan seluruh penggunanya.

Tidak hanya DBC, aplikasi lain bernama Kantar juga diduga memiliki pola serupa. Jika Anda masih menyimpan dana di dalamnya, sebaiknya segera waspada.

Beberapa indikasi kuat yang menunjukkan bahwa aplikasi DBC tidak akan bertahan lama antara lain:

1. Event Ulang Tahun Palsu

Baca Juga:Mengulas Realme C75x Smartphone Rp2 Jutaan Nan Canggih Pilihan Anak MudaTidak Perlu Buat Konten, Ini Cara Hasilkan Rp10 Juta Per Bulan dari Video Re-Upload di Reels Facebook

Aplikasi ini tiba-tiba mengadakan acara perayaan ulang tahun keempat, padahal sebelumnya tidak pernah ada informasi mengenai ulang tahun pertama, kedua, atau ketiga. Hal ini jelas mencurigakan dan terkesan dibuat-buat untuk menarik lebih banyak deposit dari anggota baru.

2. Bonus Deposit yang Tidak Masuk Akal

DBC menawarkan bonus deposit yang sangat tinggi, seperti deposit Rp315.000 dan mendapatkan saldo lebih besar. Skema ini merupakan ciri khas aplikasi Ponzi yang bertujuan mengumpulkan dana sebanyak mungkin sebelum akhirnya kabur.

3. Modus Pajak untuk Menyedot Uang Pengguna

DBC mulai mewajibkan penggunanya membayar pajak. Skema seperti ini tidak hanya dilakukan oleh DBC, tetapi juga oleh aplikasi Ponzi lainnya sebelum akhirnya scam. Pajak ini hanyalah modus untuk mengambil uang terakhir dari para korban sebelum pengembang aplikasi benar-benar menghilang.

4. Riwayat Aplikasi Scam Sebelumnya

Beberapa aplikasi Ponzi sebelumnya telah melakukan modus serupa, seperti CLSK, MSL, Seya, dan Smart Wallet. Semua aplikasi tersebut meminta pajak sebelum akhirnya tidak dapat diakses lagi, menyebabkan para korban kehilangan uang mereka.

Banyak korban aplikasi DBC yang mulai bersuara di berbagai forum dan media sosial. Beberapa di antaranya mengaku mengalami kerugian mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah akibat terjebak dalam skema Ponzi ini. Berikut beberapa kesaksian dari korban:

“Saya kehilangan Rp1,2 juta, ibu saya Rp2,8 juta, dan saudara saya ratusan juta rupiah. Kami benar-benar tertipu.”

“Saya sudah mengikuti aplikasi ini selama enam bulan tanpa merekrut anggota baru, dan kerugian saya mencapai jutaan rupiah.”

Baca Juga:Imbas Dirut Pertamina Riva Siahaan Korupsi Pertamax, Ini Daftar Harga BBM Non Subsidi Pada 25 Februari 2025Perbandingan iPhone 13 Vs iPhone 15 di Tahun 2025, Mana yang Lebih Worth It?

“Teman saya yang mengajak saya sudah mengalami kerugian Rp8 juta. Sekarang dia sakit karena stres.”

0 Komentar