Sebagai langkah pencegahan, hindari semua aplikasi investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, terutama yang mengandalkan sistem referal. Jika ada tawaran serupa, pastikan untuk memeriksa legalitasnya terlebih dahulu melalui situs resmi OJK atau otoritas keuangan lainnya.
Mari lebih bijak dalam memilih investasi agar tidak menjadi korban penipuan. Laporkan aplikasi semacam ini ke pihak berwenang dan sebarkan informasi ini agar lebih banyak orang terselamatkan.
Kali ini, saya akan membahas komentar-komentar halu dari pengguna aplikasi DBC. Sebelumnya, aplikasi DBC sudah berada di ujung tanduk atau berpotensi melakukan scam. Bahkan, sudah ada korban yang berencana melaporkan aplikasi ini, salah satunya ke Polda Jambi.
Baca Juga:Mengulas Realme C75x Smartphone Rp2 Jutaan Nan Canggih Pilihan Anak MudaTidak Perlu Buat Konten, Ini Cara Hasilkan Rp10 Juta Per Bulan dari Video Re-Upload di Reels Facebook
Beberapa korban bahkan telah menggerebek atau mendatangi para leader yang mengajak orang lain bergabung ke dalam aplikasi DBC. Saat ini, seluruh anggota DBC sudah tidak dapat melakukan penarikan dana. Mereka yang sebelumnya memamerkan kekayaan, seperti membeli barang mewah, kini tidak dapat menarik uang mereka lagi.
Meskipun saldo di aplikasi menunjukkan jumlah besar, baik Rp1 juta maupun Rp1 miliar, dana tersebut tetap tidak dapat ditarik. Bahkan, seluruh anggota diminta untuk membayar pajak sebesar 10%. Kami menyarankan agar pengguna aplikasi DBC tidak membayar pajak tersebut agar kerugian tidak semakin besar.
Aplikasi DBC sendiri berumur sekitar 8 bulan, dimulai sejak 1 Juli 2024. Saat ini, terdapat sekitar 126 komentar terkait aplikasi ini. Berikut salah satu komentar dari pengguna, “Saya sudah 8 bulan ikut DBC. Alhamdulillah, modal kembali dalam 7 bulan dan sudah bisa membeli PCX. Aman sih, untung.”
Pada awalnya, anggota lama DBC memang mendapatkan keuntungan, bahkan ada yang berhasil membeli mobil. Namun, keuntungan tersebut sebenarnya berasal dari uang yang disetorkan oleh anggota baru. Perputaran dana dalam aplikasi ini hanya terjadi di antara anggota, dari pembelian paket D1 hingga D10.
Selama masih banyak orang yang mendaftar dan menyetor deposit, aplikasi ini dapat bertahan. Namun, kini jumlah pendaftar dan deposit semakin berkurang, yang menandakan bahwa pengendali aplikasi ini kemungkinan besar akan segera kabur.