Tahlilan Bisa Menyusahkan Keluarga Mendiang, Pahami Dulu Makna Tradisi Ini

Tahlilan
Tahlilan dianggap menyusahkan?
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Bagi beberapa orang, tahlilan sudah dianggap sebagai ritual atau kegiatan yang wajib dilaksanakan. Kami juga pernah mendengar tetangga saya berkata bahwa jika seseorang tidak menahlilkan orang tuanya yang telah meninggal, maka ia dianggap durhaka dan tidak berbakti kepada orang tuanya. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa seseorang yang meninggal tetapi tidak ditahlilkan sama saja seperti hewan yang mati dan dikuburkan begitu saja.

Bagi mereka yang menganggap tahlilan sebagai sesuatu yang wajib dan harus dilaksanakan, biasanya mereka akan berusaha mengadakannya dengan segala kemampuan finansial yang ada. Beberapa orang yang kurang mampu bahkan rela berhutang, menggunakan tabungan, atau melakukan tindakan yang justru bertentangan dengan ajaran agama serta merugikan orang lain.

Kami akan membahas mengenai tahlilan dan tradisi “berkat” yang oleh sebagian orang dianggap wajib dilaksanakan, serta dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul akibatnya. Sebagai disclaimer, pembahasan ini tidak akan membahas hukum diperbolehkan atau tidaknya tahlilan.

Baca Juga:Lengkap Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 di 38 Provinsi Seluruh IndonesiaDaftar 9 Nama dan Wajah Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Patra Niaga Beserta Perannya

Selain itu, agar tidak dianggap memiliki tendensi tertentu, kami ingin menyampaikan bahwa kami hidup di lingkungan bermadzhab Syafi’i dan berakidah Asy’ariyah. Oleh karena itu, simak tulisan ini sampai akhir agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait pembahasan berkat.

Sebagai contoh kasus, ketika ingin mengadakan tahlilan Almarhum ayahnya, selalu ada seseorang yang tidak memiliki dana untuk menyediakan makanan dan keperluan lainnya. Oleh karena itu, terkadang dia hanya memberikan amplop kepada enam atau tujuh orang untuk peringatan 40 atau 100 hari Almarhum. Namun, tetangga mengatakan bahwa keluarga Almarhum tidak memiliki rasa kasihan terhadap ayah sendiri.

Streotip Tahlilan Sebagai Tradisi

Ketika berbicara mengenai tahlilan, tentu tidak terlepas dari tradisi “berkat” dan suguhan. Bagi yang belum tahu, berkat adalah bingkisan berisi makanan dan camilan yang diberikan kepada para tamu yang hadir dalam acara tahlilan, yang kemudian dibawa pulang.

Ada dua poin mendasar dalam acara tahlilan yang dapat kita ketahui, yaitu mendoakan atau membacakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang yang telah meninggal dengan bacaan yang telah disusun, serta memberikan sedekah kepada orang-orang yang hadir. Pahala dari sedekah tersebut pun ditujukan untuk almarhum dalam bentuk bingkisan makanan dan barang lainnya.

0 Komentar