· Jika Anda menyetor Rp14 miliar, keuntungan bisa mencapai 14% per bulan, dan seterusnya.
Semakin besar dana yang Anda masukkan, semakin tinggi bonus yang ditawarkan. Inilah yang disebut tabel kematian, dan jika Anda menemukan skema seperti ini dalam suatu aplikasi, berhati-hatilah, karena pada akhirnya akan berujung pada penipuan (scam).
Logika dalam Investasi
Bagaimana mungkin skema investasi tertentu menjanjikan keuntungan besar? Mari kita gunakan logika sederhana untuk memahaminya.
Baca Juga:Keunggulan Tecno Camon 40 Series Selain Punya Kamera Berbasis AI5 Kekurangan iPhone 16e Buat Banyak Calon Konsumen Kecewa
Sering kali, generasi milenial tergoda dengan keuntungan instan tanpa mempertimbangkan risiko dengan matang. Akibatnya, mereka seolah-olah “menggadaikan” logika mereka dan akhirnya terjebak dalam skema yang tidak masuk akal.
Sekarang, mari kita pikirkan secara rasional. Dalam dunia bisnis, keuntungan per produk akan lebih besar dalam penjualan ritel dibandingkan dengan penjualan grosir. Misalnya:
Jika Anda menjual sandal secara ritel, dengan modal Rp50.000, Anda bisa menjualnya seharga Rp100.000. Jika Anda menjualnya secara grosir, modalnya mungkin Rp40.000, dan Anda hanya bisa menjualnya seharga Rp50.000.
Mengapa keuntungan dalam grosir lebih kecil? Karena dalam bisnis skala besar, fokusnya bukan pada margin keuntungan per produk, tetapi pada volume penjualan. Semakin besar skala bisnisnya, semakin kecil margin keuntungannya.
Mari kita ambil contoh lain:
Seorang pedagang cilok di pinggir jalan memiliki keuntungan lebih besar per porsi karena ia mengelola semuanya sendiri, tanpa harus membayar karyawan atau biaya operasional besar.
Sementara itu, jaringan bakso besar seperti Bakso Kotak atau Bakso Afung memiliki margin keuntungan yang lebih kecil karena harus memperhitungkan biaya karyawan, sewa tempat, logistik, dan lainnya.
Hal yang sama berlaku dalam dunia investasi. Jika Anda berinvestasi di bisnis skala kecil, seperti UMKM, mendapatkan keuntungan 10-20% per bulan masih masuk akal. Bahkan dalam beberapa kasus, ritel bisa menghasilkan lebih dari itu.
Baca Juga:10 Oleh-Oleh Khas Sukabumi Paling Pas untuk Dibagi-bagikanApakah Aplikasi RSE Terbukti Scam? Mari Kita Bongkar Agar Tidak Ada Lebih Banyak Korban
Namun, jika berbicara tentang investasi properti, seperti rumah senilai Rp2-3 miliar, keuntungan sebesar 10-20% per bulan sangatlah tidak realistis. Dalam investasi properti, keuntungan tahunan sekitar 5% saja sudah tergolong bagus. Apalagi jika Anda membangun hotel, dengan modal puluhan miliar, keuntungan 4-5% per tahun sudah merupakan pencapaian yang baik.