Pahami Logika Investasi Bodong Skema Ponzi, Sudah Dikasih Tahu Masih Banyak Orang Terjebak

Investasi Bodong Sekema Ponzi
Memahami Investasi Bodong Sekema Ponzi
0 Komentar

Jadi, jika ada investasi yang menjanjikan keuntungan 10-20% per bulan tanpa risiko, Anda harus berpikir ulang. Dalam bisnis ritel, keuntungan besar masih masuk akal. Namun, dalam investasi skala besar seperti properti atau proyek bernilai miliaran, keuntungan sebesar itu tidak logis.

Logika di Balik Skema Investasi Bodong

Mari kita gunakan logika dasar dalam berinvestasi. Ketika Anda berinvestasi, pada dasarnya Anda menaruh uang di bisnis seseorang. Namun, ada hal yang tidak masuk akal dalam skema investasi bodong.

Dalam dunia bisnis yang sehat, semakin besar volume transaksi, biasanya margin keuntungan akan semakin kecil. Namun, mengapa dalam aplikasi investasi bodong justru terjadi sebaliknya? Semakin besar dana yang Anda setor, semakin besar pula keuntungan yang dijanjikan. Ini jelas bertentangan dengan prinsip bisnis yang logis, kecuali ada motif tersembunyi di baliknya.

Baca Juga:Keunggulan Tecno Camon 40 Series Selain Punya Kamera Berbasis AI5 Kekurangan iPhone 16e Buat Banyak Calon Konsumen Kecewa

Lalu, apa tujuan sebenarnya dari skema ini? Tujuannya bukan untuk berbagi keuntungan dari bisnis nyata, melainkan untuk mendorong Anda menginvestasikan seluruh dana Anda ke dalam sistem tersebut. Pada awalnya, dalam beberapa bulan hingga satu atau dua tahun pertama, investor masih bisa menikmati keuntungan. Namun, dari mana keuntungan itu berasal?

Apakah benar dari bisnis? Tentu tidak. Dalam dunia bisnis yang sebenarnya, semakin besar volume yang dikejar, keuntungan per unit semakin kecil—kecuali bisnis tersebut adalah perdagangan narkoba atau judi online. Namun, dalam skema investasi bodong, semakin besar dana yang Anda investasikan, semakin besar pula keuntungan yang dijanjikan. Ini jelas tidak masuk akal dalam bisnis yang sah.

Kenyataannya, keuntungan yang Anda terima bukan berasal dari keuntungan bisnis, melainkan dari uang investor baru. Selama masih ada investor baru yang masuk, skema ini bisa berjalan. Namun, ketika jumlah investor baru mulai berkurang, bisnis ini akan runtuh dan berubah menjadi scam. Pada akhirnya, dana yang sudah Anda setor, bahkan mungkin ratusan juta rupiah, akan hilang begitu saja.

Banyak korban yang terlambat menyadari skema ini. Setelah terlanjur mengajak orang lain untuk bergabung, skema tersebut runtuh, dan mereka baru menyadari bahwa mereka telah tertipu. Ketika hal ini terjadi, jangan berharap uang Anda kembali. Dalam banyak kasus di Indonesia, bahkan jika pelakunya diadili, kemungkinan dana Anda dikembalikan sangat kecil. Beberapa kasus seperti robot trading memang berhasil mengembalikan dana korban, tetapi itu adalah pengecualian dan sulit untuk terulang kembali.

0 Komentar