Benarkah Pertamax Ron 92 Petamina Sama dengan Pertalite? Menguak Kandungan Pertamax Hasil Oplosan di Indonesia

Pertamax Hasil Oplosan di Indonesia
Kandungan Pertamax Hasil Oplosan di Indonesia
0 Komentar

Kandungan minyak mentah di Indonesia pada dasarnya memiliki kadar sulfur yang sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk menghasilkan Pertalite dengan kualitas yang lebih baik, dibutuhkan proses pengolahan yang lebih panjang, lebih canggih, dan tentunya lebih mahal.

Namun, mengingat Pertalite adalah bahan bakar bersubsidi, proses pemurniannya tidak dilakukan hingga sempurna. Asalkan mesin dapat berfungsi dengan baik, bahan bakar ini sudah dianggap cukup layak untuk digunakan.

Selama ini, masyarakat sering kali didorong untuk memperhatikan angka oktan (Research Octane Number atau RON) dalam bahan bakar. Padahal, selain angka oktan yang sesuai, mesin juga membutuhkan bahan bakar yang bersih. Menariknya, di Indonesia, semakin tinggi angka oktan suatu bahan bakar, semakin bersih kualitasnya. Namun, apakah benar demikian?

Baca Juga:Admin Aplikasi SEI Sudah Tidak Aktif Indikasi Kabur, Member Makin Resah Uangnya Tak Akan KembaliReview Lengkap Huawei Mate X6 Sebagai Ponsel Lipat Tercanggih yang Akan Masuk Indonesia

Sebagai contoh, mari kita lihat Pertamax 92. Pertamax merupakan bahan bakar dengan angka oktan 92, yang menurut pemahaman umum, semakin tinggi angka oktan maka semakin baik kualitas bahan bakarnya.Namun, berdasarkan artikel yang diunggah pada tahun 2024, Pertamax ternyata masih termasuk dalam kategori bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi atau “kotor.” Bahkan, kandungan sulfurnya tidak jauh berbeda dengan Pertalite.

Apakah Pertamax di Indonesia Hasil Oplosan?

Secara internasional, standar kandungan sulfur dalam bahan bakar adalah 50 ppm atau lebih rendah. Sementara itu, Pertalite memiliki kandungan sulfur sekitar 500 ppm, dan Pertamax berada di angka 400 ppm. Dari sini, kita dapat memahami bahwa Pertamax bukanlah bahan bakar hasil oplosan, tetapi memang memiliki kandungan sulfur yang tidak jauh berbeda dengan Pertalite.

Meskipun demikian, tetap ada perbedaan antara kedua jenis bahan bakar ini. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa angka oktan tidak selalu menjadi penentu utama kebersihan atau kualitas bahan bakar. Faktor lain, seperti kandungan sulfur, juga berperan penting dalam menentukan seberapa bersih suatu bahan bakar bagi mesin kendaraan.

Standarisasi BBM di Beberapa Negara dan Kualitas Bahan Bakar di Indonesia

Sebagai perbandingan, di Singapura hanya tersedia dua jenis bahan bakar berdasarkan angka oktan, yaitu RON 92 dan RON 98. Sementara itu, Malaysia memiliki standar minimal RON 95 dan juga menjual bahan bakar dengan RON 97. Di Thailand, masih tersedia bahan bakar dengan RON 91, tetapi ada pula pilihan RON 95.

0 Komentar