Bangunan Rumah Singgah Multazam kota Sukabumi Terbengkalai, Belum Diperbaiki Usai Terbakar

Ist
TERBENGKALAI: Kabid Rehsosos Dinsos Kota Sukabumi Mulyadi meninjau kondisi terkini Rumah Singgah Multazam pascaterbakar sekitar dua tahun lalu.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM- – Rumah Singgah Multazam Kota Sukabumi sempat terbakar pada 2023. Namun, hingga kini kunjung diperbaiki pemerintah daerah setempat.

Padahal, bangunan yang berada di Jalan Ciaul Pasir Kecamatan Cikole itu memiliki peran penting sebagai tempat penampungan sementara bagi penyandang masalah sosial. Kebakaran yang terjadi dua tahun lalu itu diduga akibat ulah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tengah menjalani perawatan.

“Dari informasi, rumah singgah ini katanya dibakar ODGJ. Saat itu rumah singgah memang jadi penampungan ODGJ,” ujar

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Sukabumi, Mulyadi, kemarin (11/3).

Baca Juga:Andreas Pastikan Warga Sukabumi Terdampak Bencana Mendapat Bantuan yang DibutuhkanWarga Leuwisintok Sukabumi Perbaiki Jembatan yang Ambruk Akibat Banjir

Akibat peristiwa tersebut, rumah singgah yang diresmikan Wali Kota Sukabumi pada tahun 2020 silam tidak lagi dapat digunakan. Meski tembok bangunan masih berdiri kokoh, bagian atapnya hangus terbakar dan membuat rumah singgah ini tidak bisa difungsikan. “Jadi atapnya terbakar. Namun bagian temboknya memang masih utuh,” tutur Mulyadi.

Menurutnya, keberadaan rumah singgah sangat dibutuhkan untuk menampung orang telantar (OT), anak jalanan (anjal), serta gelandangan dan pengemis (gepeng). Namun, hingga kini pengajuan anggaran renovasi masih belum mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Sukabumi.

“Pengajuan renovasi sudah dilakukan sejak akhir tahun 2023 dan kembali diajukan pada 2024. Namun hingga sekarang masih belum disetujui oleh pemda,” ungkapnya.

Mulyadi berharap pemerintah segera merealisasikan renovasi rumah singgah tersebut. Dia menegaskan bahwa fasilitas ini memiliki manfaat besar bagi para penyandang masalah sosial yang membutuhkan tempat perlindungan sementara.

“Saya merasa kasihan jika ada orang telantar yang diantarkan ke kami, sementara kami tidak memiliki ruangan untuk menampung mereka. Makanya, rumah singgah ini sangat dibutuhkan agar dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (mg5)

0 Komentar