3. Penyakit dan Masalah Kesehatan
Beberapa kondisi medis dapat membuat anak mengalami kurang gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyakit tertentu bisa mengganggu nafsu makan atau menyebabkan tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik.
- Infeksi berulang: Anak-anak yang sering mengalami infeksi, seperti diare atau infeksi saluran pernapasan, cenderung mengalami penurunan nafsu makan dan kehilangan banyak nutrisi penting.
- Gangguan pencernaan: Penyakit seperti celiac disease atau intoleransi laktosa dapat membuat tubuh anak kesulitan dalam menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
- Masalah kesehatan mental: Depresi, kecemasan, atau stres pada anak juga dapat berdampak pada pola makan mereka, menyebabkan kurangnya asupan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
4. Faktor Psikososial dan Lingkungan
Lingkungan sosial dan kondisi keluarga juga sangat memengaruhi kondisi gizi anak. Faktor psikososial bisa menjadi pemicu pola makan yang buruk dan berujung pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga:5 Cara Sopan Menolak Ajakan BukberTips Persiapan Lebaran agar Perayaan Lebih Lancar dan Berkesan
- Tekanan dalam keluarga: Stres akibat masalah ekonomi atau konflik dalam keluarga bisa membuat pola makan anak tidak teratur dan kurang terawasi.
- Kurangnya perhatian terhadap pola makan anak: Beberapa orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau urusan lainnya sehingga kurang memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari.
- Pengaruh lingkungan: Jika anak tumbuh dalam lingkungan yang tidak terbiasa mengonsumsi makanan sehat, mereka juga akan sulit mengadopsi kebiasaan makan yang baik.
5. Kurangnya Edukasi tentang Gizi
Kurangnya pemahaman orang tua mengenai gizi anak bisa menjadi penyebab utama kurang gizi.
Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan optimal.
- Kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat: Banyak orang tua yang tidak memahami kandungan nutrisi dalam makanan sehingga sulit memberikan makanan yang benar-benar bergizi untuk anak.
- Kesalahan dalam pemberian makanan tambahan: Beberapa orang tua memberikan makanan tambahan yang kurang tepat atau terlalu dini, sehingga mengganggu pola makan alami anak.
- Kurangnya kebiasaan makan bersama keluarga: Anak yang sering makan sendiri atau dengan pola makan yang tidak teratur cenderung memiliki asupan gizi yang kurang baik dibandingkan anak yang makan bersama keluarga dengan menu yang seimbang.