SUKABUMI EKSPRES – Kami akan membahas aplikasi bernama Chevron yang diklaim sebagai aplikasi penghasil uang. Namun, apakah klaim tersebut benar, atau justru aplikasi ini merupakan bentuk penipuan?
Jika dilihat dari nama situs webnya saja, sudah dapat diketahui bahwa ini adalah investasi bodong yang mencatut nama perusahaan Chevron. Berdasarkan hasil pencarian di Google, Chevron adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi dan penjualan perkakas listrik, peralatan listrik luar ruangan, serta produk terkait. Situs resmi perusahaan ini adalah chevron.com, dan bahkan Chevron memiliki cabang di Indonesia.
Bagi Anda yang memiliki kerabat yang bekerja di Chevron, cobalah tanyakan mengenai aplikasi ini. Kemungkinan besar mereka akan tertawa melihat tampilan dari aplikasi penipuan tersebut. Ketika mengakses situs web atau aplikasinya, skema yang ditawarkan untuk menghasilkan uang adalah melalui investasi.
Baca Juga:Menyikapi Fenomena Ormas Ramai Minta THR Jelang LebaranBocoran Spesifikasi Poco F7 Ultra Usung Prosesor Snapdragon 8 Elite Terbaru, Ini Review Lengkapnya
Aplikasi ini menyediakan beberapa jenis produk investasi, antara lain Produk Biasa, Produk VIP, Produk Tukar Gratis, dan Produk Permata. Sebagai contoh, dalam Produk Biasa, pengguna diminta untuk menginvestasikan dana sebesar Rp480.000 dengan tingkat pengembalian 1,7% per hari selama 90 hari, yang diklaim akan menghasilkan Rp734.400. Jumlah ini sudah tidak masuk akal dan jelas merupakan tanda investasi bodong.
Skema serupa berlaku untuk produk lainnya, seperti Produk VIP, yang menawarkan keuntungan tidak realistis. Misalnya, dengan modal Rp4 juta, setelah 180 hari, dana akan berkembang menjadi Rp12.960.000. Penawaran seperti ini sangat tidak masuk akal dan merupakan ciri khas investasi bodong.
Modus operandi aplikasi ini adalah membayar pengguna di tahap awal untuk membangun kepercayaan agar mereka bersedia menyetorkan lebih banyak dana. Namun, sumber dana yang digunakan untuk membayar pengguna lama berasal dari deposit anggota baru. Skema ini hanya akan bertahan selama masih ada anggota baru yang bergabung dan menyetor dana.
Cepat atau lambat, aplikasi ini pasti akan berhenti beroperasi (scam), dan pada saat itu, korban—terutama anggota baru—akan mulai bermunculan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati terhadap skema investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.