SIMPENAN – Jembatan darurat yang dibangun sebagai alternatif robohnya Jembatan Bojongkopo di Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi tergerus luapan air sungai akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (13/4) hingga kemarin (14/4). Akibat kejadian itu, jembatan darurat sementara waktu tak bisa dilintasi kendaraan.
Pantauan di lapangan, kondisi jembatan darurat tersebut posisinya bergeser. Sebuah alat berat masih bersiaga di dekat jembatan tersebut.
Petugas Kementerian Pekerjaan Umum bersama warga sekitar berjibaku di bawah derasnya guyuran hujan. Mereka mengatur lalu lintas bagi kendaraan roda dua yang akan melintas di jembatan utama.
Baca Juga:Tolak Kebijakan Dana Wakaf! Mahasiswa Unjuk Rasa ke Balai Kota SukabumiWarga Lembursitu Dilayani Program Si Jempol
Staf lapangan Pengelola Jalan Nsional 2.3 Kementerian PU, Andri, mengatakan jembatan darurat total tidak bisa dilewati roda empat pascaditerjang derasnya air sungai. “Untuk saat ini mungkin cuaca hujan. Jadi untuk sementara jembatan darurat itu kita tutup dulu karena berbahaya kalau dilintasi,” ujar Andri kepada wartawan, kemarin.
Andri menjelaskan, jembatan darurat bukan jebol akan tetapi bergeser akibat derasnya air. “Itu terbawa air luapan Sungai Cidadap yang meningkat pada hari Minggu sekitar jam 9 malam. Konsstruksinya bergeser. Mungkin karena banyak sampah kayu jadi jembatan terbawa air. Untuk kendaraan roda dua mungkin masih bisa lewat di jembatan. Tapi mungkin roda empat harus berputar arah karena bahaya,” pungkasnya. (mg3)