Hankook Tire Ajak Masyarakat Pahami Lebih Dalam Mobil Listrik

Istimewa
EDUKASI: Hankook Tire, perusahaan ban global terkemuka, mengedukasi konsumen untuk meluruskan mitos atau miskonsepsi mengenai mobil listrik dan komponennya.
0 Komentar

JAKARTA – Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali membuktikan geliat industri kendaraan listrik dengan peluncuran berbagai model terbaru dari sejumlah merek ternama. Deretan mobil listrik terbaru seperti BYD Atto 1, MG4 EV Max, MG Cyberster, LEPAS L8, L6, dan L4, Vinfast VF 7, Aletra L8, Xpeng G6 Pro dan X9, Polytron G3+ dan G3, hingga Toyota Urban Cruiser EV dan bZ4X, semakin memberikan beragam pilihan kendaraan ramah lingkungan di pasar otomotif nasional.

Namun demikian, masih banyak mitos dan miskonsepsi mengenai mobil listrik dan komponennya beredar di masyarakat. Mitos ini dapat menghambat pertumbuhan dan adopsi kendaraan listrik.

Hankook Tire, perusahaan ban global terkemuka, menyatakan bahwa edukasi kepada konsumen sangat penting untuk menyikapi kondisi ini.

Baca Juga:Rumah Terbakar di Kota Sukabumi, Pemilik Alami Luka Bakar SeriusKekeringan mulai Melanda Sukabumi

“Sebagai pelaku industri ban, kami melihat masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi kurang tepat tentang mobil listrik maupun ban mobil listrik. Karena itu, edukasi menjadi sangat krusial. Dengan pemahaman yang benar, kami yakin masyarakat akan merasa lebih percaya diri untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan beserta komponen pendukungnya,” ujar National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono.

Hankook Tire menjelaskan mitos dan fakta seputar mobil listrik yang perlu diketahui masyarakat. Pertama, mobil listrik tidak mampu menerjang genangan air. Faktanya, mobil listrik dapat melewati genangan air selama ketinggian air tidak menutupi keseluruhan ban.

Keamanan ini juga didukung oleh perlindungan khusus, seperti baterai yang tertutup rapat dan sistem kelistrikan yang terisolasi dengan baik. Selain itu, baterai mobil listrik listrik juga telah dilengkapi sertifikasi IP (Ingress Protection) yang memberikan perlindungan terhadap air dan debu.

Kedua, mobil listrik mudah terbakar. Isu bahwa mobil listrik mudah terbakar karena baterai lithium masih sering beredar di masyarakat. Umumnya, mobil listrik terbakar karena gangguan pada baterai lithium, seperti overheating atau konslet yang memicu thermal runway, reaksi yang menyebabkan suhu baterai meningkat drastis.

Faktanya, mobil listrik masa kini telah dilengkapi berbagai sistem pengaman canggih, seperti pengatur suhu otomatis, pelindung benturan, hingga pemutus arus jika terjadi gangguan. Menurut data National Fire Protection Association (NFPA), hanya 25 dari setiap 100.000 mobil listrik yang mengalami kebakaran tiap tahun. Sementara, dibandingkan dengan mobil bensin yang mencatat sekitar 1.500 kasus kebakaran per 100.000 kendaraan, risiko kebakaran pada EV jauh lebih rendah, bahkan hingga 60 kali lebih kecil.

0 Komentar