Langkah ini, menurut Wali Kota Ayep Zaki, penting agar proyek tersebut memiliki dasar hukum dan arah pelaksanaan yang jelas, serta tidak hanya bersifat simbolik. “Kita ingin agar pembangunan monumen KH Ahmad Sanusi ini bukan sekadar tugu, tapi juga menjadi sarana edukasi dan pelestarian nilai perjuangan. Untuk itu, harus dikonsultasikan secara menyeluruh agar bisa mendapat dukungan pusat,” ujarnya.
Pemerintah Kota Sukabumi berharap, pembangunan monumen KH Ahmad Sanusi dapat menjadi bagian dari penguatan identitas sejarah lokal, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati jasa para pahlawan.
Selain itu, monumen tersebut diharapkan mampu memperkaya destinasi sejarah di Kota Sukabumi, melengkapi keberadaan sejumlah situs perjuangan dan keagamaan yang telah lebih dulu dikenal. Dengan semangat kolaboratif dan penghargaan tinggi terhadap sejarah, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa nama besar KH Ahmad Sanusi akan terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Sukabumi.
Baca Juga:Terdakwa Kasus Dugaan Intoleransi Divonis 5 Bulan, Lebih Ringan dari Tuntutan JPUBunut FM Raih Anugerah KPID Jawa Barat
“Pahlawan seperti KH Ahmad Sanusi adalah sumber inspirasi bagi kita semua. Kita punya tanggung jawab moral untuk menjaga, mengenang, dan meneruskan semangat perjuangan beliau dalam membangun Kota Sukabumi yang lebih baik,” pungkas Ayep. (mg5)
