JL R SYAMSUDIN — Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa MI Al Ihsan Kota Sukabumi pada 17 November lalu akhirnya menemukan titik terang. Setelah melalui proses pengujian sampel menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Sukabumi, hasilnya dipastikan aman dan tidak mengandung zat berbahaya.
Kepala Satgas MBG Kota Sukabumi, Andri Setiawan, mengungkapkan seluruh sampel makanan yang diambil dari sekolah tersebut telah diuji secara menyeluruh. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan indikasi adanya kontaminasi bahan kimia, bakteri berbahaya atau unsur lain yang berpotensi menyebabkan keracunan. “Aman, negatif dari hasil uji sampel makanan yang dilakukan di Labkesda Kota Sukabumi,” tegas Andri, kemarin (8/12).
Hasil ini sekaligus menjawab kekhawatiran orangtua siswa dan masyarakat setelah adanya laporan bahwa lima siswa MI Al Ihsan mengalami gangguan pencernaan usai menyantap menu MBG. Bahkan, satu siswa sempat dilarikan ke Puskesmas Selabatu karena kondisinya memerlukan penanganan medis.
Baca Juga:Dede Kusweli Kembali Terpilih jadi Ketua TaganaKader PKK Kelurahan Gunungpuyuh Dilantik
Kasus tersebut sempat menimbulkan dugaan adanya masalah pada kualitas makanan MBG yang disalurkan ke sekolah. Namun, hasil laboratorium menunjukkan bahwa makanan yang disajikan pada hari kejadian tidak mengandung zat yang dapat memicu keracunan.
Kepala Puskesmas Selabatu, dr. Riska Rachmawati, menjelaskan kondisi siswa yang mendapat perawatan sudah membaik dalam waktu singkat. Dari hasil pemeriksaan medis, dugaan keracunan makanan tidak terbukti secara klinis.
“Pasien datang dengan keluhan mual, muntah, pusing, dan tidak enak perut. Namun saat tiba di puskesmas, muntah sudah tidak berlanjut. Setelah pemeriksaan dan pemberian obat, kondisi siswa membaik dan diperbolehkan pulang,” jelas dr. Riska.
Meski hasil uji laboratorium menunjukkan tidak adanya zat berbahaya, pihak terkait tetap melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses penyajian dan distribusi makanan MBG di sekolah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan tetap terjaga. (mg5)
