PALABUHANRATU – Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan meninjau kesiapan pengamanan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi, Senin (8/12). Peninjauannya dilakukan sebagai upaya mencegah potensi kemacetan, kecelakaan, gangguan kamtibmas, hingga bencana alam saat momen libur panjang.
Peninjauan dilakukan sejumlah titik rawan, mulai dari perbatasan Jawa Barat–Banten, kawasan wisata Pantai Karanghawu, Polsek Cisolok, Pantai Citepus Palabuhanratu, Polsek Cibadak, hingga gerbang Tol Parungkuda yang kerap menjadi titik kepadatan arus kendaraan.
Kapolda memastikan kesiapan personel gabungan serta sarana prasarana pendukung pengamanan, khususnya di kawasan wisata dan jalur rawan kemacetan. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki potensi wisata laut yang besar sehingga membutuhkan pengamanan ekstra.
Baca Juga:Mantan Kadisporapar jadi Tersangka Dugaan Korupsi, Diduga Tilap Uang Retribusi dari Dua Lokasi WisataHari Bakti PU di Sukabumi Momentum Perkuat Komitmen Pengabdian
“Ada beberapa tempat yang menjadi konsentrasi kerawanan. Tentunya Kabupaten Sukabumi dengan potensi lautnya ini kita prioritaskan untuk pengamanan saat liburan nanti, khususnya kunjungan wisata. Pantai Karanghawu salah satunya yang menjadi prioritas,” ujar Kapolda.
Selain fokus pada keselamatan wisatawan, pengaturan lalu lintas juga menjadi prioritas untuk mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan. Meski demikian, Kapolda menyebut bahwa Sukabumi relatif aman dari potensi kepadatan ekstrem karena tidak menjadi jalur utama alternatif arus mudik maupun balik.
“Yang rawan macet dan kecelakaan itu di beberapa titik seperti Nagrek, Cirebon, dan sejumlah ruas jalan tol. Kalau di Kabupaten Sukabumi untuk Nataru tidak terlalu, karena bukan jalur alternatif utama,” jelasnya.
Kapolda juga menyoroti potensi kriminalitas yang dapat meningkat saat libur panjang. Dia memastikan seluruh jajaran telah disiapkan untuk melakukan patroli dan pengamanan intensif.
Tak hanya itu, Kapolda turut menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam. Mengingat Sukabumi dalam beberapa waktu terakhir dilanda longsor dan banjir bandang, koordinasi lintas sektor dinilai sangat penting.
“Kriminalitas di semua tempat tetap berpotensi terjadi. Dan yang terakhir adalah bencana alam. Beberapa waktu lalu terjadi longsor dan banjir bandang. Ini perlu diantisipasi. Tadi sudah saya bicarakan dengan Pak Bupati dan Wakil, kita akan berkolaborasi untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
