“Dari sisi administrasi kami sangat terbantu. Data peserta otomatis masuk ke sistem sehingga petugas tidak perlu lagi mengetik satu per satu. Prosesnya lebih cepat dan efisien, dan tenaga kesehatan bisa segera menangani pasien tanpa harus menunggu lama proses administrasinya seperti dulu,” ujar Supyana.
Ia kemudian menggambarkan suasana alur kedatangan peserta di RSUD Jampangkulon setelah digitalisasi diterapkan. Setiap peserta yang tiba kini diarahkan untuk melakukan scan barcode di pintu masuk sebagai tanda check-in. Sistem yang lebih tertib ini membuat peserta memiliki gambaran yang lebih jelas tentang alur pelayanan yang harus diikuti.
“Peserta cukup scan barcode yang tersedia, lalu antre di depan KIOSK untuk cetak ESEP. Saya memantau dan mencetak ESEP yang sudah muncul di sistem. Prosesnya sederhana, cepat, dan peserta terlihat jauh lebih nyaman serta tidak lagi kebingungan seperti dulu,” tuturnya.
Baca Juga:BRI Serahkan Bantuan Program TJSL “Yok Kita GAS” di Kota BandungBPJS Kesehatan Apresiasi Transformasi Digital RSUD Jampangkulon
Efisiensi waktu pelayanan juga menjadi salah satu dampak besar dari penerapan sistem baru ini. Dengan alur yang lebih cepat dan efisiensi waktu, jumlah peserta yang dapat ditangani dalam rentang waktu pagi hari meningkat drastis. Hal ini berdampak positif terhadap distribusi pelayanan di poli-poli yang ada.
“Saya mulai buka pelayanan jam 07.30 dan rata-rata selesai sebelum jam 10. Dalam rentang waktu itu bisa melayani 200 hingga 300 peserta. Kalau manual, biasanya lewat jam 11 baru selesai karena prosesnya jauh lebih lambat,” ujarnya.
Seiring meningkatnya literasi digital peserta, banyak di antara mereka yang mulai memberikan masukan untuk memperbaiki sistem. Menurut Supyana, hal ini menjadi bukti bahwa peserta kini lebih sadar dan peduli terhadap kualitas layanan yang mereka terima. Rumah sakit pun dapat mengetahui kebutuhan peserta secara lebih jelas.
“Peserta sering bilang ke kami, mereka berharap setelah check-in bisa langsung masuk ke poli tanpa menunggu lagi. Masukan seperti ini sangat membantu kami dan rumah sakit untuk terus memperbaiki alur pelayanan agar semakin baik ke depannya,” tambah Supyana.
Di balik pengalaman panjangnya bekerja sebagai petugas administrasi, Supyana melihat bahwa transformasi digital adalah langkah maju yang sangat penting. Ia merasa perubahan ini bukan hanya membantu peserta, tetapi juga meningkatkan efektivitas kerja seluruh jajaran di rumah sakit. Menurutnya, pelayanan kesehatan masa depan memang harus bergerak ke arah digital.
