PALABUHARATU – Vaksin bantuan dari PT. Bio Farma, ternyata tak bisa digunakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Sukabumi. Alasannya, Pcare vaksin gotong royong hanya dipegang oleh rumah sakit Hermina dan Klinik dokter Dini Cibadak. Hal itu disampaikan Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, dr Rika Mutiara kepada sejumlah media, kemarin (15/11).
Walau demikian, Aplikasi Pcare vaksin Covid-19 merupakan bagian dari sistem informasi data vaksinasi. mendukung proses registrasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan serta mencatat dan melaporkan hasil pelaksanaan vaksinasi. Perlu diketahui, Kabupaten Sukabumi mendapatkan 10 ribu vaksin gotong royong dari program CSR PT Bio Farma. Namun hanya RS Hermina dan Klinik Dina yang ditunjuk kamar dagang dan industri (Kadin) sebagai PCare vaksin tersebut. “Vaksinator bukan plat merah, tapi dua instansi swasta mitra Dinkes. Mereka yang akan memberikan vaksin kepada warga, tetapi kami plat merah akan membantu sesuai kebutuhan,” ungkap sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dr Rika Mutiara kemarin (15/11).
Meskipun vaksinasi dilakukan oleh kedua perusahaan Kesehatan swasta ini, namun hasil serapan kegiatan tetap masuk data capaian vaksinasi Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu, Dinkes berharap vaksinasi gotong royong ini berjalan lancar. Meningkatkan pencapaian sasaran vaksinasi Kabupaten Sukabumi, disamping Dinkes sedang fokus mempersiapkan berbagai upaya agar PPKM segera turun ke level 2.
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Dukung Operasional Café sebagai Percepatan EkonomiDMI Tuding Program Rutilahu Sarat Penyelewengan Anggaran
Lokasi pelaksanaan vaksinasi difokuskan di delapan kecamatan yang masuk kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG). Terlebih perusahaan obat-obatan ini memiliki daerah binaan di wilayah tersebut. “Tenaga kesehatannya juga dari dua instansi ini, mereka akan datang ke lokasi yang sudah ditentukan,” tandasnya. (mg1)