PALABUHARATU – Aktivis Palabuhanratu angkat bicara soal kerap dijadikannya alun-alun lapang Cangehgar, Kelurahan dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menjadi lokasi pavorit pelajar melakukan aksi tawuran. Belum terlihatnya langkah serius dari unsur terkait untuk mengantisipasi peristiwa ini pun menjadi hal yang paling disorot, mengingat perkelahian antar pelajar terus berulang di lokasi itu.
“Seharusnya ada upaya yang nyata dari pemerintah, misalnya menempatkan petugas penjaga dari unsur teknis di lokasi. Soalnya, tawuran bukan hanya sekali atau dua kali terjadi, tetapi sudah sering,” ungkap salah seorang Aktivis Palabuhanratu, Deni Ambarin kepada Sukabumi Ekspres kemarin (22/10).
Meskipun belum ada korban jiwa akibat tawuran pelajar dilokasi tersebut. Akan tetapi tindakan pencegahan terhadap potensi itu harus diprioritaskan. “Tindakan pencegahan ini penting, jangan sampai nunggu ada korban jiwa dulu. baru melakukan tindakan,” ucapnya.
Baca Juga:Sekda Harap Investasi Produktif Bisa Pulihkan Ekonomi DaerahSoal UMK, Apindo Manut Keputusan Pemerintah
Lebih lanjut Ia menegaskan, guru serta orang tua memiliki peranan sangat penting. Dalam membatasi aktivitas anak mereka di luar jam pembelajaran, guna mencegah peristiwa tawuran yang kian marak akhir-akhir ini. “Jadi, tak hanya unsur terkait yang harus menjaga lokasi-lokasi rawan tawuran. Tetapi peran guru dan orang tua siswa pun diperlukan, agar tawuran bisa ditekan apabila aktivitasnya dibatasi,” paparnya. (mg1)