Jumlah Kasus TBC Turun

Jumlah Kasus TBC Turun
KEGIATAN: Kabid P2P Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati, menjadi narasumber pada kegiatan gerakan Kopi TB menuju eliminasi TBC pada 2030.
0 Komentar

SUKABUMI – Tahun ini selama Januari-November, angka penderita tuberkulosis (TBC) di Kota Sukabumi sebanyak 1.106 kasus. Jumlahnya terbilang turun dibanding data kasus dua tahun lalu

“Tahun ini jumlah kasusnya cenderung turun. Pada 2019 terdapat sebanyak 1.820 kasus dan pada 2020 sebanyak 1.225 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Lulis Delawati, kemarin (23/11).

Kasus TBC tersebar di 33 kelurahan di 7 kecamatan. Hasil pemetaan, jumlah terbanyak berada di Kelurahan Nanggeleng sebanyak 48 kasus. Sedangkan daerah paling sedikit berada di di Kelurahan Jayamekar dengan jumlah 5 kasus.

Baca Juga:Pemkot dan DPRD Sepakati Program Pembentukan Perda 2022Komitmen Perjuangkan Pelestarian Budaya Daerah, Harus jadi Pendidikan Karakter Sejak Dini

Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang paling baik dalam hal temuan kasus baru TBC di Jawa Barat. Hal ini berdasarkan data case detection rate (CDR) TBC Kota Sukabumi pada 2020. CDR merupakan proporsi jumlah pasien baru TB BTA positif yang diperkirakan dalam satu wilayah.

“Penemuan kasus TB atau CDR merupakan cara yang digunakan untuk penilaian kemajuan penanggulangan TBC. Penemuan kasus TBC Kota Sukabumi tahun ini melebihi target nasional yang ditetapkan yakni sebanyak 1.058 kasus,” ungkapnya.
Pencegahan dan pengendalian TBC bukan hanya tugas pemerintah, tapi perlu peran serta semua pihak. Di antaranya seperti masyarakat, pihak swasta, akademisi, dan peran organisasi profesi kesehatan.

Saat ini sudah ada 13 organisasi profesi kesehatan yang bersepakat membentuk Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB). “Dengan adanya koalisi ini, maka akan menjamin, mengembangkan, dan memberikan dukungan penanggulangan program TBC,” pungkasnya. (job3)

0 Komentar