CANTAYAN – Pengembangan desa wisata merupakan program strategis yang dimiliki Pemkab Sukabumi, hanya saja kriteria program ini harus disepakati sesuai dengan aturan dan norma norma yang sudah ada.
Sehingga desa wisata di Kabupaten Sukabumi bisa terkordinir dengan baik, agar maamfaatkan dapat dirasakan semua pihak. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri saat menerima Audiensi Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) di Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), kemarin (29/11).
“Walau demikian, kriteria desa wisata juga harus disepakati sesuai dengan aturan dan norma norma yang sudah ada sehingga desa wisata yang ada di Kab Sukabumi bisa terkordinir dengan baik,” terangnya.
Baca Juga:BIN Jabar Vaksin Ribuan Warga di CikembarKodim 0622 Ajak Warga Palabuhanratu Gowes Bareng
Lanjut Iyos, desa kuliner juga bisa masuk ke desa wisata. Di Kabupaten Sukabumi ada berapa desa wisata yang harus terinventarisir dan menjadi perhatian Asidewi. “Untuk menggeliatkan wisata di Kabupaten Sukabumi tentunya harus membangun kerjasama sehingga desa wisata ini bisa populer, contoh di Cisande disitu ada atraksi dan kulinernya itu menjadi daya tarik wisatawan” pungkasnya.
Untuk itu Iyos berharap dengan adanya kolaborasi antara Asidewi dengan stekhollder terkait bisa mewujudkan desa wisata yang mendongkrak kesejahtraan masyarakat.
Sementara Sekretaris Asidewi Kabupaten Sukabumi, Dendi Mulyadi menyampaikan bahwa kehadiran Asidewi diharapkan bisa membantu desa dalam pengembangan obyek wisata melalui pemberdayaan masyarakat. “Intinya, potensi wisata yang ada didesa bisa diberdayakan menjadi sumber devisa untuk kesejahteraan desa itu sendiri” ungkapnya. (mg2)