Kuatkan Komitmen Sebagai Kota Toleran

Kuatkan Komitmen Sebagai Kota Toleran
DIALOG: Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menghadiri dialog antarumat beragama yang digelar Badan Kesbangpol di salah satu hotel di Jalan Suryakencana, kemarin (7/12).
0 Komentar

JL SURYAKENCANA – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menghadiri dialog antarumat beragama yang digelar Badan Kesbangpol Kota Sukabumi di salah satu hotel di Jalan Suryakencana, kemarin (7/12). Kegiatan ini mendorong optimalisasi peran mitra pemerintah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam moderasi beragama untuk mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Kota Sukabumi.

Pada momen tersebut hadir Kepala Badan Kesbangpol Yudi Yustiawan, unsur Polres Sukabumi Kota, Kementerian Agama, dan FKUB.

“Alhamdulillah, Kota Sukabumi kondusif dalam sektor keagamaan dan masuk kota toleran peringkat kesembilan nasional,” ujar Fahmi mengawali sambutannya.

Baca Juga:Penganiaya Disabilitas Terancam 5 Tahun Penjara, Dijerat Pasal Perlindungan AnakRatusan Santri Al-Fath Jalani Vaksinasi

Pemkot Sukabumi meraih penghargaan indeks Kota Toleran tahun 2020 dari Setara Institute. Hal ini menunjukkan komitmen pemkot dalam mendukung kerukunan antarumat beragama.

Pencapaian tersebut berkat dukungan dari tokoh agama dan masyarakat di Kota Sukabumi. Sejatinya, tokoh agama yang menenteramkan dan menenangkan serta menjaga umat. Fahmi mengatakan, tokoh agama memiliki peran sebagai motivator di tengah situasi yang sulit yakni masa pandemi di Kota Sukabumi sejak 1 April 2020 sehingga hampir 2 tahun.

Di tengah pandemi semua terdampak bukan hanya pendidikan, kesehatan, ekonomi, bahkan kegiatan agama terdampak. Di mana pelaksanaan hari besar keagamaan contohnya dibatasi dengan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran covid-19.

Namun ketika pemuda atau remaja kurang bersentuhan dengan tokoh agama dikhawatirkan terjadinya pergeseran perilaku dan budaya. Oleh karenanya, peran tokoh agama dibutuhkan membangun optimisme kepada jemaah karena akan ada kebaikan setelah kesulitan. Tugas peran tokoh agama lainnya yakni sebagai dinamisator sehingga bergerak bersama tanggulangi pandemi secara bersama-sama. “Mari berkolaborasi membangun kebersamaan dan jangan ada sekat penghalang,” cetus Fahmi.

Para tokoh agama juga berperan sebagai stabilisator. Ketika ada riak-riak mengadu domba kebencian, maka perannya diperlukan. Tokoh agama berfungsi menenangkan karena semua bersaudara dalam hubungan sosial yang kuat. Intinya peran tokoh agama menenangkan, mengingatkan, dan menjaga umat seperti mencegah berita hoaks.

“Semakin beradab suatu daerah dengan makin saling toleran dan harmonisasi dengan kecintaan satu dengan lainnya,” ucapnya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan, mengatakan maksud dari kegiatan ini membangun kebersamaan visi, misi, dan nilai toleransi dalam keragaman beragama dan menjaga keutuhan NKRI. Selain itu menjaga kebersamaan dalam perbedaan, pemahaman toleransi, dan memahami perbedaan dalam kerukunan umat beragama. (rls)

0 Komentar