BERSAMAAN Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun ini, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendapat penghargaan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Wali Kota Sukabumi meraih penghargaan tertinggi program Bangga Kencana yaitu Manggala Karya Kencana (MKK).
Penghargaan ini disampaikan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, kemarin (28/6). MKK merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kepala BKKBN Republik Indonesia kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, Ketua TP PKK Provinsi, dan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota atas prestasi, komitmen, dukungan dan dharma baktinya yang besar serta kepemimpinannya dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di wilayahnya.
MKK diperoleh karena prestasi yang menonjol dan komitmen serta kepemimpinan wali kota dalam menggerakkan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana untuk terwujudnya keluarga berkualitas. “Alhamdulillah, bersyukur di momen istimewa Hari Keluarga Nasional tahun ini mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN,” ujar Fahmi.
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Empat Kali Raih APE Kategori UtamaRaih Kota Layak Anak dengan Peringkat Nindya
Pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi dan dukungan dari semua elemen masyarakat. Khususnya, kata Fahmi, dalam upaya membangun keluarga berkualitas dan menjaga ketahanan keluarga terlebih di masa pandemi. Dengan penghargaaan ini akan semakin memacu upaya pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana yang lebih baik dari waktu ke waktu. Di antaranya dengan menggulirkan regulasi dan berbagai program nyata dalam mendorong terwujudnya keluarga berkualitas.
Di sisi lain, ungkap Fahmi, setiap 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional sesuai amanat Keputusan Presiden Nomor 39/2014 tentang Hari Keluarga Nasional. Peringatan ini, ungkap Fahmi, dimaksudkan agar warga mempunyai pandangan betapa pentingnya peranan keluarga dalam membentuk tatanan masyarakat yang baik. Sebab penanaman nilai dan norma baik dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yakni keluarga.
Dari kelembagaan keluarga nantinya dapat membentuk karakter dan pola perilaku seluruh anggota keluarga berdasarkan nilai dan norma agama yang dianut.
Fahmi menerangkan, institusi keluarga dapat menyaring informasi dari luar yang dipandang tidak selaras dengan norma agama dan budaya masyarakat. Keluarga juga berfungsi sebagai transfer nilai agama dan kearifan budaya lokal.