JL SURYAKENCANA – Harga cabai rawit merah di Kota Sukabumi makin meroket. Semula harganya di kisaran Rp98 ribu per kilogram, kini sudah mencapai Rp104 ribu per kilo gram.
“Berdasarkan pantauan tim di lapangan, sejumlah bapokting (bahan pokok penting) mengalami kenaikan harga,” ujar Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian(Diskoperindagin) Kota Sukabumi, M Rifki, kemarin (27/12).
Selain cabai rawit merah, lanjut Rifki, komoditas yang harganya terpantau naik saat ini yakni cabai rawit hijau. Semula harganya kisaran Rp48 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram. Kemudian kentang dari Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram, bawang bombay naik dari Rp24 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram, dan kemiri naik dari Rp35 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram. “Kenaikan harga ini terjadi akibat pasokan di daerah kosong karena masih musim tanam. Sehingga barang didatangkan dari luar daerah, khususnya jenis cabai,” tuturnya.
Baca Juga:Kasus Terkendali, Capaian Vaksin Tinggi, Terus Ingatkan Warga Tetap WaspadaForum Ormas dan LSM Sepakat Jaga Kondusivitas
Naiknya harga beragam komoditas saat ini banyak dikeluhkan para pedagang. Sebab, dampaknya tingkat daya beli masyarakat turun. “Kalau untuk stok masih aman,” tandasnya.
Sovia Maharani (32), warga Perum Nirwana Graha, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, mengeluh dengan naiknya sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat. “Perayaan Tahun Baru tadinya mau masak besar bersama keluarga. Tapi sekarang harga sembako naik,” tuturnya.
Karena itu, saat ini ia harus pintar mengatur keuangan, terutama pengeluaran untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari. Dia pun akan memprioritaskan yang dibutuhkan, bukan diinginkan.
Sovia berharap, harga sembako yang naik tersebut bisa kembali turun. Apalagi berbagai komoditas tersebut merupakan kebutuhan penting bagi para ibu rumah tangga karena digunakan sehari-hari. “Mudah-mudahan harganya bisa normal lagi,” pungkasnya. (job3)