GEGERBITUNG – Bencana alam pergerakan tanah di Kampung Pasir Talang, RT 13/04, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung berpotensi mengancam keselamatan penduduk setempat. Bahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali melakukan penyelidikan di lokasi bencana alam tersebut.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Gegerbitung, Ofif mengatakan, bencanan ala mini mengancam area persawahan milik warga setempat. Terlihat beberapa anjlokan tanah dengan ketinggian awal 20 centimeter dengan lebar 10 centimeter berada di sekitar sawah milik masyarakat.
“Kondisi retakan tanah memang tidak meluas. Hanya saja, dikhawatirkan merembet ke pemukiman penduduk. Ada sekitar enam rumah penduduk yang terancam dari retakan tanah itu,” katanya, kemarin (06/01).
Baca Juga:Polisi Bekuk Tiga Orang Spesialis RanmorBupati Sukabumi Ingin Pemerataan Jaringan Internet
Hingga saat ini memang tak ada laporan korban jiwa, namun kondisi retakan tanah ini memiliki panjang sekitar 60 meter.
Sementara, untuk lebar retakan mulai dari 10 centimeter sampai 20 centimeter.
Adapun kedalaman retakan bervariasi, mulai dari 20 centimeter sampai 1 meter.
Dijelaskannya, sewaktu PVMBG melakukan survei ke lokasi bencana, hanya melakukan pengamatan visual saja. “Saya bersama Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi telah mendampingi PVMBG.
Petugas baru mengambil foto visual saja, melalui drone. Nanti informasinya akan ditindak lanjuti lagi sama tim dari PVMBG,” bebernya.
Untuk mengantisipasi bencana susulan, sambung Ofieq, BPBD bersama Muspika Kecamatan Gegerbitung, menyarankan warga setempat agar lahan pesawahannya sementara waktu tak ditanami padi. (IST)