Gencarkan Simulasi Penanggulangan Bencana

Gencarkan Simulasi
PERSIAPAN: BPBD Kota Sukabumi melakukan persiapan pelaksanaan simulasi kebencanaan di salah satu rumah sakit di Kota Sukabumi.
0 Komentar

SUKABUMI – BPBD Kota Sukabumi menggencarkan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana dan kebakaran di berbagai instansi.PERSIAPAN: BPBD Kota Sukabumi melakukan persiapan pelaksanaan simulasi kebencanaan di salah satu rumah sakit di Kota Sukabumi.

Hal itu dilakukan untuk mengasah dan mengevaluasi kemampuan, peralatan, keselamatan, dan pengamanan menghadapi potensi kebencanaan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, menjelaskan mengasah kemampuan melalui praktik simulasi  penanggulangan bencana perlu dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan keterampilan petugas ketika menghadapi segala kejadian yang tidak diinginkan.

Baca Juga:Usai Santap Malam, Sejumlah Santri dan dua Ustadz di Caringin Sukabumi Alami KeracunanDaftar Jajanan Khas Jawa Barat Yang Harus Anda Cicipi

“Belum lama ini kami menggelar simulasi penanggulangan bencana di Rumah Sakit Rido Galih untuk mengasah para petugas rumah sakit. Kami bekerja sama dengan Damkar Kota Sukabumi,” ujar Imran kepada wartawan, kemarin (23/1).

Kesiapsiagaan personel menghadapi potenis bencana dapat terukur dengan simulasi. Sehingga, para petugas pun dapat meningkatkan lagi kesiapsiagaan dan kelengkapan alat. “Kekurangan dalam  praktik di simulasi ini dijadikan evaluasi untuk meningkatkan standar layanan, SOP, dan sarana penyelamatan yang ada di sebuah instansi sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.

Simulasi kebencanaan erupakan bagian dari rangkaian program membangun kesiapsiagaan dan roda ketangguhan di lingkungan instansi termasuk rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan daerah terhadap potensi bencana.

“Sesuai penjabaran tujuan dan sasaran RPJMD Kota Sukabumi yaitu terwujudnya ketangguhan bencana daerah dengan strategi meningkatkan kapasitas penanganan bencana di Kota Sukabumi,” terangnya.

Misalya ketika terjadi gempa, maka yang pertama kali perlu dilakukan tidak panik. Sebab, dengan ketenangan, maka akan mampu menentukan langkah yang tepat menghadapi bencana. “Ketika terjadi gempa, orang banyak terselamatkan karena dirinya sendiri. Gempa tidak membunuhmu tapi bangunanlah yang membuatmu mati,” pungkasnya. (job3)

0 Komentar