SUKABUMI – Para pesilat dari berbagai daerah dan perguruan meramaikan pagelaran Silat Day, kemarin (30/1). Kegiatannya diinisiasi Pondok Pesantren Modern Dzikir Al-Fath.
Festival yang digelar dalam rangkaian memperingati milad Ponpes Modern Dzikir Al- Fath ke-12 itu pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, yang berkesempatan hadir dalam pembukaan acara.
“Semoga gelaran Silat Day Al-Fath dapat semakin  mendorong pencak silat untuk  terus  berkembang dan menjadi kebanggaan Sukabumi,” ujar Fahmi kepada wartawan, kemarin.
Baca Juga:Ajari Pelajar Peduli Sesama,Dinsos Dorong Udunan Online Diterapkan di SekolahBaru Diresmikan, Odeon Kampung Naga Kota Sukabumi Destinasi Wisata Tematik Yang Wajib Dikunjungi
Ponpes Al-Fath memiliki ciri khas dengan mengolaborasikan antara seni budaya dengan ponpes berbasis Alquran. Ponpes itu mengusung tagline Tahfiz Silat Go Internasional.
“Pada 23 Januari 2022, Ponpes Dzikir Al-Fath genap 12 tahun. Dengan pertambahan usia, semoga Al-Fath menjadi ponpes dan  santrinya semakin unggul, adaptif, dan responsif dengan peluang yang ada,” tandasnya.
Setiap pesilat memeragakan kemampuannya. Salah satunya Kazumi Ogawa, pesilat perempuan asal Jepang.
Kazumi berlaga dengan jurus pencak silat khas perguruan Panglipur. Selain itu, Kazumi juga turut menjajal olahraga tradisional khas Kota Sukabumi yang dilestarikan di Ponpes Dzikir Al- Fath yakni Boles (Bola Leungeun Seneu).
“Saya merasa senang bisa hadir di Festival Silat Day dan mencoba Boles. Ini akan menjadi  pengalaman saya  di Kota Sukabumi,” ucapnya.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana mengatakan, olahraga tradisional Boles memang sangat digemari berbagai kalangan karena memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik minat  pengunjung untuk ikut memainkannya.
“Ngagotong Lisung dan Boles memiliki kelebihan. Mereka semua bisa terlibat bermain sehingga penonton juga bisa menjadi pemain,” ujarnya. (job3)