PALABUHANRATU – Stok elpiji non subsidi di Palabuhanratu kosong. Baik berukuran 5,5kg ataupun 12kg. Kekosongan tersebut terjadi pasca kenaikan harga elpiji non subsidi belum lama ini.
Penjual elpiji non subsidi di Palabuhanratu AS (53) mengaku belum mendapatkan pasokan lagi. Hal itu setelah naiknya harga elpiji non subsidi.
“Stok elpiji non subsidi kosong dan belum ada kiriman semenjak naik harganya. Katanya sih hari ini datang, tapi gak tahu juga sih pasti atau tidaknya,” ujarnya kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (3/3).
Baca Juga:Awas Ijazah Palsu di Pilkades 2022Majelis Ta’lim Al Muniroh Gang Murni Peringati Isra Miraj
Berkaitan kenaikan harga elpiji non subsidi, dirinya belum mengetahui harga eceran pastinya. Terutama untuk elpiji non subsidi berukuran 5,5kg.
“Kalau eceran terbaru elpiji non subsidi 12kg tahu. Tapi yang 5,5kg saya belum tahu penentuan harganya,” ucapnya.
Menurutnya, elpiji non subsidi 12kg mengalami kenaikan sebesar Rp20ribu per tabung atau sekitar Rp1.670 per kg.
“Kalau elpiji non subsidi 12kg, awalnya Rp175ribu per tabung atau Rp1.580 per kg. Sekarang menjadi Rp195ribu per tabung atau Rp16.250 per kg,” ungkapnya.
Kenaikan harga elpiji non subsidi tersebut dikeluhkan sejumlah masyarakat, Ekha Nur misalnya. Perempuan asal Palabuhanratu ini mengeluhkan harga elpiji non subsidi yang terus merangkak naik semenjak akhir 2021 silam.
“Saya sebagai ibu rumah tangga kecewa. Harga elpiji non subsidi ini bukannya turun, malah naik lagi. Sudah harga minyak goreng naik, eh gas juga sekarang ikut naik. Bikin dapur pusing pokoknya,” pungkasnya. (mg1)