SUKABUMI – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumi) Kabupaten Sukabumi mendesak pemerintahsetempat untuk memerhatikan calon tenaga kerja laki-laki. Pasalnya, perusahaan besar di Kabupaten Sukabumi lebih memprioritaskan
tenaga kerja perempuan.
Lowongan kerja yang ada selalu saja diprioritaskan oleh perempuan. Padahal, kerjaan itu bisa dikerjakan laki-laki dan tidak
dikhususnya untuk perempuan,” ujar Ketua DPC K-Sarbumisi Kabupaten Sukabumi Usman Abdul Fakih kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (9/3).
Menurutnya, fenomena tersebut akan berdampak terhadap psikologis pria yang menganggur. Selain itu, akan memengaruhi keluarga juga.
Sebab, akan banyak anak-anak yang diasuh bapaknya ketimbang ibunya.
Baca Juga:Menjaring Calon Juara P2RWWarga Diedukasi Taat Bayar Pajak
“Hal ini akan berdampak terhadap tenaga kerja yang didominasi perempuan. Selain itu, memengaruhi sistem pengasuhan anak yang
didominasi oleh bapaknya ketimbang ibunya,” ucapnya.
Menurutnya, pernyataan tersebut tidak mendiskreditkan perempuan dalam dunia kerja. Namun lowongan kerjanya tidak seimbang dan tidak
terkontrol Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Sehingga pengangguran akan didominasi pria. Hal itu tentu saja bisa memicu potensi masalah
yang lebih serius.
“Ya, minimal jumlah tenaga kerja 65 persen laki-laki, sisanya baru perempuan. Hal ini agar tidak memicu persoalan yang lebih besar di
kemudian hari. Apalagi laki-laki kepala rumah tangga, sudah seharusnya didahulukan dalam urusan pekerjaan,” tegasnya. (mg2)