PALABUHANRATU – Berawal dari ngobrol dengan mang Ujang tukang sol sepatu langganannya, anggota polri dari Polres Sukabumi Ipda Deny Ferdianto mulai terhenyut membantu pembangunan pondok pesantren di (Ponpes) Tarbiatul Aulad di Kampung Cibolang Baru RT 04/ 02, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA : Pemulihan Ekonomi, Dorong Produk Umkm
Perlu diketahui, Ponpes Tarbiatul Aulad berada di sekitaran kawasan Karangnaya. Lingkungan ini terkenal merupakan sala satu lokasi yang hingar bingar oleh tempat hiburan malam (THM). “Awalnya saya dan Tim TIK Polres Sukabumi punya langganan sol sepatu bernama mang Ujang. Di sela-sela mang Ujang bekerja. Saya bertanya kegiatan mang Ujang setelah bekerja sebagai tukang Sol Sepatu, dan ternyata ia mengajar Al-Quran di Pesantren Tarbiatul Aulad di daerah Citepus,” ungkap polisi yang kini menjabat kasi TIK Polres Sukabumi ini, kemarin (11/03).
Ia mengaku, tidak terlalu merespon dan bertanya terlalu dalam soal ponpes tempat mang Ujang mengajar pada saat itu. Namun pria kelahiran Palangkaraya Kalimantan tengah dan besar di Bandung Jawa Barat ini masih mengingat nama Ponpes itu dengan baik. “Saat dinas luar, saya melihat ada beberapa anak santri di setiap perempatan membawa kardus bertuliskan mohon bantuan pembangunan Pesantren Tarbiatul Aulad Citepus. Di situ saya mulai berpikir lagi, kasihan loh anak – anak di perempatan, tetapi di sisi lain saya juga tidak bisa melarang tanpa memberikan solusi,” jelasnya.
Baca Juga:Pemulihan Ekonomi, Dorong Produk UmkmEmak-emak Ngeluh, Migor di Palabuhanratu Masih Mahal
Mulai dari situ, Dedy tergugah dan mengajak Tim Tik langsung mendatangi pondok pesantren itu. Untuk kemudian berkomunikasi dengan pendiri ponpes KH Khudori serta kenalannya mang Ujang, membahas terkait apa saja yang dibutuhkan untuk membantu pembangunan Ponpes tersebut. “Setelah itu, saya langsung berdiskusi dengan Tim TIK. lalu kami sepakat untuk menyisihkan uang saku, gaji atau dari uang lebih kami untuk membeli material, memasang kelistrikan, meja belajar, dan lain sebagainya,” terangnya.
Selanjutnya, Deny mengajak rekan-rekan lainnya untuk ikut serta mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu pembangunan pesantren. Usaha polisi kelahiran 1984 ini tak sia-sia lantaran semua koleganya bersedia memberikan bantuan. “Alhamdulillah semua mensupport, dan mudah-mudahan kedepan bisa semakin banyak yang ikut membantu pembangunan pesantren ini. Sehingga pembangunan bisa lebih luas lagi,” tandasnya.