Sempat Terima Informasi Potensi ‘Penumpang Gelap’

Sempat Terima Informasi
LONG MARCH: Ratusan mahasiswa tergabung dalam KM UMMI Kota Sukabumi melakukan aksi jalan kaki dari kampus menuju ke DPRD Kota Sukabumi. ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

KAPOLRES Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin, mengaku mendapat laporan dari pihak intelijen terkait adanya potensi ‘penumpang gelap’ sekelompok orang dalam aksi demonstarasi mahasiswa yang digelar di gedung DPRD Kota Sukabumi, kemarin (11/4). Hal tersebut diungkapkan Zainal usai melaksanakan upacara gelar pasukan persiapan pengamanan unjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi.

“Berdasarkan informasi yang kita terima dari pihak intelijen, ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin menunggangi aksi demo mahasiswa,” kata Zainal kepada wartawan, kemarin.

Informasi itu bisa menjadi potensi kerawanan karena dikhawatirkan kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut menginginkan adanya gesekan antara pihak keamanan dan mahasiswa sehingga terjadi chaos. Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan koordinator aksi untuk mengawasi secara internal dengan tujuan memastikan para mahasiswa berangkat dari titik kumpul menuju ke DPRD hingga selesainya aksi.

Baca Juga:Jalan Dago ‘Membiru’, Ratusan Mahasiswa KM Ummi Unjuk Rasa ke DPRDKelurahan Cikundul Hadirkan Warung Sabtu Berkah

Upaya antisipasi lainnya dengan melakukan pemetaan di beberapa titik yang diperkiraan berpotensi menjadi titik kumpul kelompok tertentu yang berpotensi menunggangi aksi massa. “Informasi awal sudah kami terima. Kami lakukan pemantauan di lapangan,” tegasnya.

Jumlah personel yang dikerahkan pada pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa sebanyak 652 orang. Mereka terdiri dari anggota Polres Sukabumi sebanyak 422 personel, Kodim 0607 Kota Sukabumi sebanyak 100 personel, Satuan Batalyon B Brimob Polda Jabar sebanyak 85 personel, Satpol PP sebanyak 30 personel, dan Dishub Kota Sukabumi sebanyak 15 personel.

Para Mahasiswa menyuarakan tuntutan terkait kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), dan tuntutan menuntaskan reforma agraria,” jelasnya. (mg2)

0 Komentar