JAKARTA – Sebagai badan usaha yang mendapatkan penugasan Negara, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) memastikan ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) Subsidi menyentuh seluruh pelosok Desa, di Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan Lembaga Penyalur BBM Pertashop dan Pangkalan LPG 3Kg melalui Program One Village One Outlet (OVOO).
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian, Barat Eko Kristiawan, mengatakan, saat ini di Jawa Bagian Barat melalui program OVOO telah terdapat 463 outlet Pertashop dan 36.661 pangkalan LPG 3 Kg yang beroperasi di 826 kecamatan dan 7.784 desa/kelurahan.
Baca Juga:Sukabumi Hari Pilot Projek SPM One Health Penanganan ZoonosisTP PKK Rechecking Cibodas sebagai Desa Model
“Dengan jumlah penyebaran ini maka seluruh kecamatan dan desa/kelurahan di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat yang menjadi target program telah tersedia Outlet Pertashop dan Pangkalan LPG 3Kg.”ujar dia, Jum’at (3/6/2022).
Eko menjelaskan, pendistribusian BBM dan LPG ke seluruh JBB wilayah Jabodetabek disalurkan dari Integrated Terminal Jakarta. Untuk di wilayah Banten berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong. Sedangkan untuk di wilayah Jawa Barat berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.
“2.031 Lembaga Penyalur BBM dan 36.661 Pangkalan LPG 3Kg beroperasi hingga ke pelosok desa agar masyarakat lebih mudah mendapatkan BBM dan LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Sehingga harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau,” tambah Eko.
Saat ini Pertamina terus melakukan sosialisasi serta pendataan lokasi-lokasi strategis yang potensial untuk dibangun Pertashop.
Secara Nasional melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, Pertamina sepanjang Januari – April 2022 telah mengalirkan Solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta KL, Pertalite sekitar 9 juta KL dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta Metrik Ton.