PALABUHANRATU – Hujan deras dengan intensitas hujan tinggi mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi, Senin (6/6). Kondisi itu memicu terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah.
Berdasarkan data, sedikitnya terjadi lima bencana tanah longsor di kabupaten yang digadang-gadang terluas kedua se-Jawa dan Bali. Seperti bencana di Kampung Kuta Mekar RT 03/10 Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu.
“Material longsoran di lokasi tersebut menimpa bagian dapur rumah milik Mimit dan Minta. Bagian atap rumah rusak, bahkan mengancam satu rumah lainnya milik Hendi,” ucap Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat kepada wartawan, kemarin (7/6).
Baca Juga:Enam Pelajar SMP Diduga Pelaku PembacokanAnggota Geng Motor Didor Polisi, Berupaya Melawan saat Ditangkap
Tak hanya di Palabuhanratu, bencana berupa tanah longsor juga terjadi di Kampung Palasari Wates RT 20/06 Desa/Kecamatan Kalapanunggal. Akibatnya, bangunan tembok penahan tanah (TPT) di lokasi kejadian ambrol.
“Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut,” imbuhnya.
Sementara di Kampung Pasir Leutik RT 01/06 Desa/Kecamatan Parungkuda, tebing setinggi 7 meter longsor dan menimpa kamar tidur salah satu rumah. “Rumah dihuni empat jiwa. Longsor terjadi pasca hujan dengan intensitas sedang mengguyur lokasi kejadian pada malam harinya,” tutur Nanang.
Di Kampung Genteng RT 02/06 Desa Ambarjaya Kecamatan Ciambar, longsor terjadi pada tebing setinggi 6 meter yang menimpa bagian dapur rumah milik Dudin Kurniawan. Akibatnya, dinding dapur ambruk dan menghancurkan perabotan rumah yang dihuni 8 jiwa. Material longsoran bahkan menutupi jalan setapak di sekitar lokasi kejadian.
“Sedangkan di Kampung Cicewol RT 02/01 Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug curah hujan tinggi mengakibatkan TPT DAS Cicatih sepanjang 20 meter ambrol,” tandasnya.
Di Kota Sukabumi, BPBD setempat masih mewaspadai berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Jenis bencanannya masih didominasi cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, menuturkan upaya antisipasi pengurangan risiko bencana dilakukan dengan memberikan materi pelatihan kepada para relawan. Sehingga, kata Zulkarnain, mereka bisa memetakan strategi yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kebencanaan termasuk upaya penanggulangan.