PALABUHANRATU – Harga komoditas cabai terpantau terus naik di Pasar Semimodern (PSM) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/6).
Merangkaknya harga bumbu dapur ini dipengaruhi cuaca ekstrem yang mengakibatkan petani gagal panen.
“Informasinya sih petani gagal panen. Jadi stoknya sedikit sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pedagang seperti biasanya. Akibatnya harga terus naik,” ucap Dodi Iskandar, pedagang sayuran di PSM Palabuhanratu.
Baca Juga:Kapolres Atensi Kasus Dugaan Pengeroyokan Wartawan *Instruksikan Anggotanya Usut TuntasJaga Kondusivitas Jalan Lingsel dari Gangguan Kamtibmas
Dodi menyebut terus naiknya harga komoditas berbagai jenis cabai terjadi kurun dua pekan terakhir. Namun, kata Dodi, pasokan dan stok yang ada saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Jadi tidak ada kelangkaan. Namun pendapatan kami berkurang karena pembeli juga jadi berkurang,” terangnya.
Selain pembeli langganan, kata Dodi, ia juga melayani pembeli umum lainnya. Biasanya yang menjadi pelanggan merupakan pemilik warung nasi. “Kalau yang pembeli masyarakat umum mah belinya sedikit-sedikit karena harganya mahal.
Sekarang juga pelanggan dari pemilik warung nasi juga mengurangi pembelian. Mungkin karena harganya yang masih mahal,” jelasnya.
Berdasarkan data dari UPTD PSM Palabuhanratu, per Rabu (15/6), harga cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing sebesar Rp80 ribu per kg. Harganya naik dari sebelumnya di kisaran Rp70 ribu per kg. “Ada penaikan sebesar Rp10 ribu per kg,” jelasnya.
Sementara harga cabai rawit hijau juga ikut naik. Sebelumnya di kisaran Rp75 ribu per kg, sekarang naik jadi Rp80 ribu per kg. “Mudah-mudahan saja tidak terus naik mendekati kurban,” pungkasnya. (mg1)