SUKABUMI – Kota Sukabumi merupakan daerah rawan kebencanaan meliputi hidrometeorologi dan geologi. Kesiapsiagaan pun terus dilakukan berbagai elemen di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Selain risiko bencana hidrometeorologi, Kota Sukabumi juga berisiko terjadi bencana geologi,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Whardhani, di sela kegiatan outbound risk mitigation, di salah satu tempat di Sukabumi, kemarin (18/7).
Risiko potensi bencana geologi, kata Imran, lantaran Kota Sukabumi dilintasi sesar (patahan) Cimandiri yang membentang hampir 100 kilometer. “Kondisi ini bisa berpotensi menimbulkan gempa bumi bermagnitudo hingga 6,7,” tegas Imran.
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Targetkan Cetak 700 Wirausahawan BaruDPMPTSP ‘Pelototi’ Alih Fungsi Bangunan
Outbound risk mitigation atau outbound mitigasi risiko sendiri bertujuan menanamkan jiwa korsa satu komando risiko mitigasi bencana bagi petugas. Kegiatannya dikemas melalui outbound dan fun games di Observatori Geofisika dan Pos SAR Palabuhanratu.
Kegiatannya merupakan salah satu bagian dari pembelajaran segala ilmu terapan yang disimulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk permainan yang efektif dengan menggabungkan intelegensia, fisik, dan mental.
“Jadi kegiatan ini penting dilakukan. Sekecil apapun pelaksanaan tugas dan fungsi, pasti memiliki risiko, terlebih potensi risiko kebencanaan,” ujar Imran.
Analisa risiko terbagi menjadi empat langkah yaitu identifikasi bahaya (hazard identification), analisis dosis-respon (dose-respone assessment), analisis pemajanan (exposure assessment), dan karakterisasi risiko (risk characterization). “Risiko ini yang harus diketahui sejak awal, kemudian diidentifikasi, dicari solusi untuk mengurangi dampaknya,” ungkapnya. (mg2)