SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) konsen melaksanakan vaksinasi Booster atau vaksin ketiga kepada masyarakat, ini dilakukan karena kasus Covid-19 yang kembali meningkat di Kota Sukabumi.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, mengatakan vaksinasi Booster kepada masyarakat sudah diangka 58 persen. Adapun untuk dosis kedua sudah 98 persen dan dosis pertama sudah diatas angka 100 persen. “Meski di Kota Sukabumi vaksin booster kita sudah di atas 50 persen, kami tetap konsen melaksanakan vaksin Booster sampai 100 persen,” ujar wahyu kepada wartawan, usai menghadiri vaksinasi yang diselenggarakan oleh Polres Sukabumi Kota di Gedung Juang 45, Kamis (28/7).
Untuk menggenjot vaksinasi Booster mencapai 100 persen, kata Wahyu, kedepan ia akan kembali melaksanakan vaksinasi di Gedung Juang 45 dan di beberapa puskesmas. “Kedepannya kami akan gencar lagi melakukan kegiatan vaksinasi khususnya booster,” ucapnya.
Baca Juga:Viral, Video Penumpang Wanita Pakai Rok Mini Digerayangi Pengemudi Taksi OnlinePercepat Herd Immunity, Kapolsek Citamiang Antar Warganya Ikuti Pelaksanaan Vaksinasi
Sementara untuk kasus Covid-19 di Kota Sukabumi, ujar Wahyu, bulan ini memang kasusnya meningkat. Pada Januari mulai Omicron, Februari landai Omicron, kemudian Maret-April nol kasus, dan Juni-Juli kasus ada lagi. “Terakhir hari ini ada kasus, ada sekitar tiga atau empat kasus baru yang ada di rumah sakit terkait dengan banyaknya warga pada saat di screening untuk perjalanan, tapi kondisinya bagus dan semuanya sedang melaksanakan isoman,” paparnya.
Wahyu menyampaikan, untuk ketersediaan jenis vaksin memang ada beberapa yang memang sudah kehabisan yaitu moderna, dikarenakan dari pusat juga sekarang mendropnya sangat selektif. Namun untuk dosis ketiga, pihaknya, masih mempunyai sinovac, frizer, astrazeneca. “Kemungkinan kita akan dikirim Sinovam untuk masyarakat, karena Booster sinovam adalah sinovam, tidak bisa yang lain. Maka kita akan juga siapkan sinovam untuk teman-teman yang lain. Jadi memang untuk saat ini, moderna memang kondisinya tidak ada, tapi yang lainnya aman,” pungkasnya. (mg2)