SUKABUMI – Sebanyak 42 anak di Kabupaten Sukabumi terindikasi positif HIV/AIDS selama tahun ini. Mereka merupakan kalangan anak-anak berusia balita hingga tingkat SMP.
Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Dadang Sucipta, mengatakan puluhan anak yang terkonfirmasi positif HIV/AIDS itu mayoritas terpapar dari orangtua nya yang juga positif penyakit serupa.
“Dari 42 anak itu, enam orang di antaranya sudah meninggal dunia sepanjang tahun ini. Terakhir itu anak yang meninggal di Kecamatan Bojonggenteng. Total sekarang tinggal 36 anak lagi yang sedang kita tangani,” ujar Dadang kepada wartawan, kemarin (14/12).
Baca Juga:Kelola Sampah dengan Fasilitas MosamTewas Tergilas Ban Tronton. Korban Diduga Hendak Naik, Namun Terpeleset
Kasus anak positif HIV/AIDS tahun ini di Kabupaten Sukabumi cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data, pada 2021 tercatat ada 34 kasus anak yang terkonfirmasi positif HIV/ADIS.
“Jadi puluhan anak yang terkonfirmasi positif HIV/AIDS ini mulai diketahui setelah dilakukan tracking dari orangtuanya, seperti ibu atau ayahnya. Anak mulai bisa diperiksa itu saat berusia 18 bulan,” jelasnya.
Sebagian besar anak yang terkonfirmasi positif HIV/AIDS saat ini tinggal bersama saudara atau neneknya. Pasalnya, tak sedikit orang tua mereka meninggal dunia.
“Dari total 36 anak itu ada yang sudah jadi anak yatim dan ada juga yang jadi anak yatim piatu karena orangtuanya meninggal dunia,” bebernya.
Penanganan anak terkonfirmasi HIV/AIDS berbeda dengan penanganan pada umumnya. Seperti cara memberikan obat harus mendapatkan pengawasan. Apabila anak tersebut masih memiliki orangtua, maka harus jadi pengawasannya karena obat harus diberikan secara rutin.
“Jadi apabila orangtuanya sudah tidak ada karena meninggal dunia, maka harus diawasi oleh saudaranya, seperti nenek atau bibinya. Contoh yang di Kecamatan Bojonggenteng, karena orangtuanya sudah meninggal dunia, maka anak ini diurus sama orang lain. Tapi yang namanya orang lain, tidak bisa mengawasi setiap hari. Makanya, ia meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia mengimbau kepada anak yang terkonfirmasi positif HIV/AIDS ini agar makan obat secara teratur dan tepat waktu. Pada intinya, anak ini harus selalu minum obat ARV sehingga peran pendamping pun sangat diperlukan.