JL R SYAMSUDIN SH – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjadi pembicara pada kegiatan diskusi kelembagaan dengan Tema ‘Watchdog Sang Wakil Rakyat di Daerah’ yang digelar BEM Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sukabumi, kemarin (16/1).
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa mengawasi jalannya roda pemerintahan baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
“Momen ini sebagai bentuk kepedulian mengenai berbagai hal dan keterlibatan dunia akademis untuk memberikan masukan informasi, saran, dan kritikan,” ujar Fahmi pada sambutannya, kemarin.
Baca Juga:Idap Tumor Ganas, PMI Meninggal Dunia di KorselPIL dan WIL jadi Salah Satu Penyebab Perceraian
Fahmi menyakini dari mimbar akademis perubahan bisa dilakukan karena sebagai energi positif. Fahmi mengatakan, pilar penyelenggaraan pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif merupakan satu kesatuan.
Tiga pilar ini akan menentukan arah pembangunan sesuai target yang disepakati.
“Watchdog istilahnya bagaimana kita berikan pengawasan agar tidak terjadi pemborosan dan tidak terjadi penyalahgunaan agar target yang ditetapkan dapat terealisasi sesuai yang ditetapkan,” ungkap Fahmi.
Mahasiswa bagian dari watchdog. Mereka punya tugas mengawasi kinerja eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Semangat dari kegiatan seminar ini tentu pada akhirnya untuk mengawasi jalannya tugas pemerintahan dengan benar dalam konteks yang betul-betul ilmiah,” ucapnya.
Fahmi menuturkan, bentuk pengawasan di ranah legislatif melalui mekanisme persidangan di DPRD dan DPR melalui rapat dengar pendapat atau konsultasi dan dialog ke alat kelengkapan DPRD.
“Pembangunan perlu ada pengawasan,” tuturnya.
Namun pembangunan tanpa perencanaan akan hancur. Maka pembangunan perlu perencanaan dan pengawasan sehingga bisa sesuai target yang ditetapkan.
“Kami tentu sangat terbuka terhadap berbagai informasi,” pungkasnya. (rls)