NYOMPLONG,SUKABUMIEKSPRES -Dosen STH Pasundan, Praktisi hukum di Kota Sukabumi menyoroti kasus dugaan penipuan yang melibatkan oknum pegawai Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) atau Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Sukabumi.
Satu di antara yang disoroti menyangkut sistem pengawasan. Seperti diungkapkan Hayatun Hamid, dosen Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan Sukabumi. Ia menilai terjadinya penyalahgunaan wewenang di lingkungan instansi itu mengindikasikan lemahnya sisi pengawasan pegawai
Padahal, kata Hamid, sebagai instansi pemerintah, seharusnya pengawasan bisa lebih dimaksimalkan agar para pegawai yang berhubungan langsung dengan masyarakat tidak memberikan perlakuan yang buruk, apalagi sampai melakukan penipuan.
Baca Juga:Camat dan Lurah Komitmen Tuntaskan Kawasan Kumuh dan Kemiskinan EkstremBelum Dipastikan Korban Pembunuhan
“Kalau pengawasannya maksimal, saya kira para pegawai akan memiliki integritas tinggi. Mereka tidak mungkin merugikan masyarakat,” tegas Hamid, kemarin (26/1).
Terjadi dugaan penyelewengan atau penyalahgunaan wewenang, kata Hamid, akan berdampak terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“PKB (pajak kendaraan bermotor) itu kan masuk ke kas daerah. Nah otomatis jika ada penyelewengan atau penyalahgunaan, tentu akan berpengaruh terhadap PAD,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan orang menjadi korban penipuan oknum pegawai P3DW pada program pemutihan pajak kendaraan bermotor. Nilai kerugian akibat kasus tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Modusnya, oknum pegawai itu menawarkan jasa pengurusan Biaya Balik Nama (BBN) kendaraan dengan harga sesuai kesepakatan karena sedang ada program diskon.
Pihak konsumen pun menyerahkan uang yang disepakati. Namun sesuai waktu yang ditentukan, prosesnya belum kelar. Dari informasi yang diterima konsumen, berkasnya sudah ada di sistem tapi uangnya diambil oknum pegawai.
Pihak kepolisian pun ikut menyelidiki kasus tersebut karena ada laporan. Sejumlah saksi korban maupun pegawai hingga pucuk pimpinan di P3DW Kota Sukabumi dimintai keterangan.
Baca Juga:Kapolres Gelar Touring dan Baksos Bareng Komunitas VespaGT PPTPPO Dilatih Identifikasi Korban Perdagangan Orang
“Betul, yang bersangkutan (Kepala P3DW) sudah kami mintai keterangan. Ada beberapa saksi lain juga yang kita periksa, termasuk pelapor serta dari pihak-pihak terkait,” ujar Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto, kepada wartawan, belum lama ini.