SUKABUMI,SUKABUMIEKSPRES – Sukabumi Daerah Rawan gempa bumi. Kondisi itu akibat dua zona penyebab gempa bumi yaitu tumbukan dari lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Jawa yang mengakibatkan timbulnya sesar aktif Cimandiri.
BPBD Kota Sukabumi pun menggelar seminar kebencanaan secara hybrid sekaligus penandatanganan perjanjian kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi yang dilaksanakan di salah satu hotel di Sukabumi, Selasa (31/1).
Setelah itu, dilanjutkan juga kegiatan pembubuhan bersama lembar komitmen ketangguhan bencana yang diikuti oleh para pemangku kepentingan, diantaranya unsur pentahelix yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Baca Juga:Stok Beras Tersedia 1.900 TonNekad Mendaki Gunung Lawu Sendirian, Gita Ambarwati Ditemukan Meninggal
“Jadi seminar kegiatan ini dilakukan agar Kota Sukabumi siap menghadapi setiap ancaman bencana, terutama gempa bumi,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, kemarin (1/2).
Ketangguhan menjadi konsen Pemkot Sukabumi. Ketangguhan merupakan kemampuan suatu sistem, komunitas, atau masyarakat terkena bahaya bencana untuk melawan, menyerap, menampung, dan memulihkan diri dari efek bahaya bencana pada waktu yang tepat dan dengan efisien, termasuk melalui perlindungan dan restorasi struktur dasar yang penting.
“Salah satu upaya penanggulangan bencana berbasis masyarakat itu adalah penguatan pentahelik. Tugas kita adalah meningkatkan peran masyarakat dalam mengurangi risiko bencana yang ada, mulai dari fase prabencana, saat, dan, pascabencana, karenanya program pentahelik harus didorong,” ungkapnya. (Nuria Ariawan)