JL AHMAD YANI, SUKABUMIEKSPRES -Kembangkan Anyaman Bambu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri pembukaan pelatihan pembuatan produk anyaman bambu tingkat Kota Sukabumi di Aula bank bjb, kemarin (8/2).
Momen ini dalam rangka mendorong inovasi dalam pengemasan produk UMKM dengan anyaman bambu yang ramah lingkungan.
Hadir pula Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (Diskumindag) Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, pimpinan bank bjb Asep Gunawan, dan Founder Dunia Bambu Sukabumi Agus Rahman.
Baca Juga:Pemkab Sukabumi Masuk Penilaian Tahap II PPDBASMI Kecam Aksi Pembakaran Mushaf Al Qur’an Oleh Politisi Swedia
“Ada dua isu global yang jadi perhatian yakni pangan dan lingkungan hidup,” kata Fahmi dalam sambutannya.
Isu krisis lingkungan salah satunya berkaitan dengan sampah. Di Kota Sukabumi produksi sampah mencapai 167 ton per hari.
“Sehingga harus dikampanyekan sadar dengan lingkungan dengan mengurangi produksi sampah. Salah satunya dengan mengurangi sampah plastik,” terangnya.
Pada 2020 di toko-toko sudah tidak boleh kantong plastik kalau berbelanja. Hal ini jadi salah satu peluang kampanyekan mengatasi krisis lingkungan.
Salah satunya bambu sebagai alternatif mengurangi pencemaran lingkungan.
Fahmi pun menjelaskan mengenai filosofi bambu Pertama pertumbuhan awalnya lambat karena bambu mempersiapkan dirinya dengan kuat.
Filosofinya, kalau tumbuh harus ada proses agar kuat menghadapi tantangan. Kedua bambu tidak mudah patah dan manusia harus lentur.
Ketiga filosofis bambu berawal dari rumpun rumput. Maknanya potensi diri agar berkembang dan tumbuh hebat.
Baca Juga:Inflasi di Sukabumi Masih TerkendaliBanjir Rob Terjang Pesisir Selatan, Sejumlah Warung Rusak BeratÂ
“Di tengah filosofi itu bambu memberikan manfaat di tengah masyarakat,” cetus Fahmi.
Sehingga, pemerintah daerah ingin mengembangkan semangat wirausaha termasuk dalam pengembangan bambu. Terkait kejelian memanfaatkan bahan yakni bambu bahan yang low cost.
“Selain itu membuat sesuatu yang baru dan unik,” ungkapnya.
Misalnya bambu sebagai bagian kekhasan cenderamata.Sehingga saat ini hadir pelaku hotel mengampanyekan produk UMKM dari bambu.
“Mari kolaborasi dengan dunia usaha industri saling menguatkan antara satu dengan lainnya,” cetus Fahmi.
Salah satunya pengembangan inovasi karena Kota Sukabumi pada 2022 lalu ditetapkan sebagai kota dengan inovasi tinggi oleh pemerintah pusat.