SUKABUMI EKSPRES – Haerul pria berusia 30 tahun, telah menyamar menjadi polisi gadungan selama lima tahun kini aksinya telah terbongkar. Aksinya ini diketahui berawal karena kecurigaan sang istri.
Polisi melihatkan hasil pemeriksaan kasus pria bernama Haerul (30) yang sudah lima tahun menjadi anggota polisi gadungan di Makassar, Kabupaten Gowa,Sulawesi Selatan (Sulsel). Haerul ternyata kerap ikut razia bersama polisi asli, dan juga ikut melakukan penggerebekan serta penangkapan bersama anggota Polsek Tamalate. Aksinya sudah dilakukan sejak tahun 2018.
“Iya benar, hasil pemeriksaannya begitu. Dia (Haerul) pernah lakukan penggerebekan ikut sama anggota Polsek Tamalate,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol saat dimintai konfirmasi, Senin 27 Februari 2023.
Baca Juga:5 Rekomendasi Tempat Main Gratis di Bandung, Gaperlu Ngeluarin Uang!Jangan Salah Beli Oli Motor! Begini Cara Baca Kode Pada Oli: Simak Ulasannya!
Ridwan menerangkan, selama Haerul ikut penggerebekan dengan polisi yang lain, dirinya mengaku sebagai anggota Brimob berpangkat Briptu. Dari pengakuannya tersebut, membuat anggota Polsek Tamalate pun percaya. Serta, selama ini Haerul mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri yang palsu.
“Jadi karena mengaku anggota Brimob ke anggota Polsek Tamalate, makanya anggota Polsek pun percaya dengan pengakuan pelaku. Disitulah kemudian pelaku leluasa ikut penggerebekan dan penangkapan selama ini,” ucap Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol.
Istri Haerul, MA, angkat bicara mengenai permasalahan tersebut. MA mengatakan kecurigaannya berawal saat hendak ingin mengecek jumlah gaji suaminya di Polda Sulsel. Tetapi, saat ditelusuri di data base, tak ada nama Haerul yang sesuai dengan foto suaminya.
“Saya ke Polda hanya mau tahu gajinya berapa. Pas dicek tidak ada di data base,” ujar istri Haerul.
Selanjutnya, Petugas di Polda Sulsel memberitahukan kepada istri Haerul untuk pergi  ke Mako Brimob KS Tubun. Sesampai di sana, nama Haerul pun tidak terdaftar sebagai anggota kepolisian.
“Saya ke sana bilang kita kenal ini, katanya di sini suamiku kerja. Ada petugas bilang dicek dulu. Pas diperiksa (KTA), dia bilang tidak ada di sini. Tapi saat itu mereka sudah foto-foto itu KTA,” ungkapnya.
MA mengatakan kalu dirinya tidak berniat melaporkan suaminya. Tujuan ia hanya untuk ingin mengetahui tempat kerja dan gaji suaminya.